Kapal Dihantam Gelombang Tinggi, Lima WNA Asal Jepang Tenggelam di Labuan Bajo
Tim gabungan Basarnas yang terdiri dari Lanal Maumere, Ditpolair, Polda NTT, Polres Manggarai Barat, Pos AL Manggarai Barat, KP3 Laut Manggarai Barat dan Syahbandar Manggarai Barat tiba di lokasi kejadian pada pukul 22.00 Wita.
Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manggarai di Labuan Bajo, berhasil menyelamatkan lima wisatawan mancanegara dari Jepang yang menjadi korban kapal wisata yang tenggelam di sebelah selatan Pulau Padar, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Edi Suryono mengatakan, lima wisatawan itu bernama Kana, Koji Kato, Vacerie, Yoiin dan satu lagi bernama Andrew.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
"Kami baru terima laporan pada Senin (8/7) malam pukul 20.00 Wita, bahwa ada sebuah kapal wisata Kapal Motor Rambo Star yang tenggelam. Kami langsung terjun ke lokasi untuk proses penyelamatan," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (9/7).
Dia menjelaskan, kapal tersebut tenggelam karena dihantam oleh gelombang tinggi saat sedang berlayar membawa wisatawan menuju ke pulau Komodo.
Tim gabungan Basarnas yang terdiri dari Lanal Maumere, Ditpolair, Polda NTT, Polres Manggarai Barat, Pos AL Manggarai Barat, KP3 Laut Manggarai Barat dan Syahbandar Manggarai Barat tiba di lokasi kejadian pada pukul 22.00 Wita.
Edi mengatakan, selain menyelamatkan lima wisatawan asing, pihaknya juga berhasil menyelamatkan tiga anak buah kapal (ABK) yang membawa wisatawan itu.
"Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun ada beberapa wisatawan yang luka karena terkena batu karang saat berusaha menyelamatkan diri ketika kapal tenggelam," tutupnya.
Pihaknya mengimbau kepada pemilik kapal wisata untuk tidak nekat membawa wisatawan jika cuaca di laut sedang tidak bersahabat.
Baca juga:
Perahu Dihantam Gelombang, Nelayan di NTT Tenggelam di Perairan Tanjung Toroso
LCT Muatan Koral Tenggelam di Perairan Berau, 3 ABK Selamat & 1 Orang Hilang
7 Hari Nihil, Basarnas Hentikan Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Wami
Kisah Heroik Seorang Ibu Selamatkan Dua Anaknya Saat Perahu Tenggelam
Kapal Rombongan Pengantin dari Sabang Tenggelam di Perairan Selat Benggala
1 Korban Kapal Tenggelam di Sumenep Ditemukan, Total 21 Orang Meninggal