Kapal terbelah usai dihantam gelombang, remaja ditemukan tewas
Octavianto menerangkan, saat ini, tim SAR gabungan telah mengevakuasi korban menuju ke Puskesmas Sungai Nyamuk, untuk keperluan autopsi. "Karena ada permintaan dari pihak keluarga," tambah Octavianto.
Adi, remaja 14 tahun warga Tanjung Karang, Sebatik Induk, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, siang tadi ditemukan tewas. Sehari sebelumnya, dia dilaporkan tenggelam, usai yang dia gunakan bersama kakaknya, Aswan (27), patah dihantam gelombang laut di perairan.
"Korban ditemukan unsur SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia, sekitar jam 1 siang tadi ya," kata Kasi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara Kantor SAR Balikpapan Octavianto, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (22/8).
"Lokasinya, di perairan Tanjung Aru di sekitar pulau Sebatik, dengan jarak sekitar 1,5 kilometer dari bibir pantai," ujar Octavianto.
Octavianto menerangkan, saat ini, tim SAR gabungan telah mengevakuasi korban menuju ke Puskesmas Sungai Nyamuk, untuk keperluan autopsi. "Karena ada permintaan dari pihak keluarga," tambah Octavianto.
Sebelumnya, peristiwa itu terjadi Senin (21/8) sekitar pukul 17.30 Wita sore kemarin, antara perairan Desa Sungai Nyamuk dan Desa Bukit Aru Indah, di Sebatik Timur.
"Kedua kakak beradik itu, awalnya mendatangi warga di Desa Sungai Nyamuk, membeli perahu milik warga setempat seharga Rp 9 jutaan," sebut Octavianto.
"Sekira jam 5.15 sore setelah air laut pasang, kedua korban kemudian berangkat dari Dermaga Sungai Nyamuk ke Desa Tanjung Karang, pakai perahu yang baru dibeli itu," ujar Octavianto.
Nahas di perjalanan. Saat melintas di peraiean antara Desa Sungai Nyamuk dan Desa Bukit Aru Indah, perahu yang baru dibeli dan digunakan korban itu, pecah usai dibantam gelombang laut.
"Air masuk ke perahu, dan Aswan sempat memutar balik perahunya kembali ke Sungai Nyamuk. Saat memutar balik itu, perahu patah, dan adiknya Adi, terbanting dan terlempar ke laut. Saat itu, Adi berteriak minta tolong," terang Octavianto.
"Ada warga yang melihat kejadian itu, berusaha membantu menggunakan perahu, dan menyelamatkan Aswan. Tapi adiknya, Adi, tidak ditemukan di perairan," demikian Octavianto.