Kapolda Jabar janji hukum berat anggota jika terlibat penembakan di Pasteur
Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema mengaku, kasus penembakan ini masih dalam proses penyidikan. Saat ini, pihaknya belum bisa menjelaskan secara rinci terkait siapa yang terlibat dalam kasus ini.
Pelaku penembakan terhadap seorang perempuan bernama Hani (21) di Kota Bandung pada akhir Agustus lalu masih misterius. Pihak kepolisian mengaku akan tegas memproses hukum siapapun pelakunya.
Kapolda Jabar, Irjen Agung Budi Maryoto mengungkapkan kasus itu masih didalami polrestabes Bandung. Termasuk menangani informasi bahwa pelaku diduga adalah anggota Polri.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Mengapa Brimob dibentuk? Adanya tuntutan dari dalam dan luar negeri yang terus menekan membuat pemerintah militer Jepang menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi serta dapat berperan sebagai tenaga tempur.
-
Kapan Brimob didirikan? Satuan elite ini lahir pada tanggal 14 November 1946.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Kapan BRImo diluncurkan? Melihat perubahan kebiasaan ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) pun berinovasi dengan memperkenalkan layanan perbankan digital BRImo yang diluncurkan pada 2019 lalu.
-
Siapa saja yang berperan dalam pembentukan Brimob? Korps Brimob Polri adalah pelaksana utama Mabes Polri yang khusus menangani kejahatan berintensitas dan berkadar tinggi.
"Masih pendalaman penyidik Polrestabes Bandung. Tidak ada lagi, misalkan itu anggota (Polri), kita tidak proses. Tidak. Justru kita akan perberat hukumannya kalau terbukti (pelaku anggota Polri)," katanya saat ditemui usai apel persiapan pengamanan Pileg dan Pilpres di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (19/9).
Di tempat yang sama, Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema mengaku, kasus penembakan ini masih dalam proses penyidikan. Saat ini, pihaknya belum bisa menjelaskan secara rinci terkait siapa yang terlibat dalam kasus ini.
"Tim masih melakukan langkah langkah penyelidikan penyidikan terhadap orang yang diduga sebagai pelaku. Masih dalam pemeriksaan mendalam. Jadi nanti kita lebih tahunya yang bersangkutan apa motif dan lain sebagainya sedang kita dalami dulu," jelasnya.
"Saksi masih diperiksa. Kemudian kumpulkan data datanya. nanti mengarahnya siapa pelaku. Kita tidak bisa serta merta seseorang dituduh begitu saja. Lagi lengkapi dulu hasil penyidikannya," ia melanjutkan.
Pengumpulan data pun termasuk menunggu hasil pemeriksaan Labfor Polri terkait penemuan proyektil peluru di sekitar lokasi kejadian.
Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil yang sedang melintas di kawasan Pasteur, Kota Bandung ditembak oleh orang tidak dikenal. Seorang penumpang perempuan terkena proyektil peluru di bagian leher.
Dari informasi yang diterima, peristiwa itu terjadi pada Jumat (30/8/2018) pukul 04.00 WIB. Di dalam mobil, terdapat lima penumpang dengan sopir bernama Salim (30). Awalnya, Salim yang merupakan warga Purwakarta berangkat dengan rombongan dua mobil menuju daerah Jalan Dago, Kota Bandung.
Sekitar pukul 01.00 WIB, temannya yang bernama Mahmudi (26) terlibat pertikaian dengan dua orang yang tidak dikenal di salah satu tempat hiburan. Karena menimbulkan ketidaknyamanan, keduanya dilerai oleh juru parkir.
Pada pukul 03.30 WIB, saat rombongan pulang dari kawasan Dago, di Jalan Tol Pasteur mobil Avanza, Nopol : B 1963 PZY yang dikendarainya diduga ditembak. Mobil tersebut diisi oleh Salim dan Mahmudi yang duduk di depan. Sedangkan di bagian belakang, diisi oleh tiga perempuan, yakni Bela, Mita dan Hani yang duduk di bagian paling kanan. Pecahan peluru yang ditembakan itu mengenai leher Hani.
Akibat penembakan itu, Hani mengalami pelemahan otot tangan dan kaki. Tim dokter belum bisa memastikan kelumpuhan itu bersifat permanen atau temporari.
Ia mengalami tiga luka saat datang ke RSHS. Masing-masing berada di leher bagian belakang, kanan samping dan di atas tulang belikat sebelah kanan. Proses operasi yang dilakukan dengan sayatan itu ditemukan pecahan proyektil peluru.
Diketahui, luka pasien sebesar 2 cm sementara kedalaman proyektil peluru yang menembus dari permukaan kulit sampai ke ruas tulang leher berjarak 5 cm. Pelemahan otot yang dialami pasien disebabkan pecahan peluru menghantam tulang belakang di ruang tulang ke enam. Bagian itu merupakan pusat dari sistem syaraf atau sum sum tulang belakang.
Baca juga:
Polisi dalami kabar penembak Hani di gerbang Tol Pasteur adalah Brimob
Penembakan mobil di Bandung diduga buntut salah paham masalah wanita
Korban penembakan di Bandung alami pelemahan otot tangan dan kaki
Penembakan di dekat Tol Pasteur diduga dua orang mengendarai motor
Dokter keluarkan serpihan peluru dari leher korban penembakan di Tol Pasteur
Wanita korban penembakan di gerbang Tol Pasteur dioperasi