Kapolda Kaltim perintahkan anak buah tangkap pelaku penembakan orang utan
Kepolisian terus mengusut kematian orang utan jantan di Kalimantan Timur, yang mati tertembus 130 peluru, di mana 74 peluru bersarang di kepala. Tim yang bekerja sampai hari ini, diharuskan menemukan pelaku penembakan sampai berhasil ditangkap.
Kepolisian terus mengusut kematian orang utan jantan di Kalimantan Timur, yang mati tertembus 130 peluru, di mana 74 peluru bersarang di kepala. Tim yang bekerja sampai hari ini, diharuskan menemukan pelaku penembakan sampai berhasil ditangkap.
"Sejak awal saya sampaikan ke Kapolres Kutai Timur, untuk pendalaman terkait kasus orang utan yang terluka tembak itu," kata Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Priyo Widyanto kepada merdeka.com saat ditemui di Samarinda, Selasa (13/2).
-
Bagaimana orangutan menunjukkan kecerdasannya? Para peneliti mengamati bagaimana orangutan dengan cekatan menggunakan alat improvisasi dari lingkungan sekitarnya dan membangun struktur serupa untuk mendapatkan perlindungan dari hujan. Tingkat adaptasi dan pemahaman 'mengapa' ini menjadi sorotan unik dari kecerdasan orangutan.
-
Kenapa orangutan induk itu diduga sakit? "Jadi, induk Orangutan yang kita amankan dan selamatkan ini, kecurigaannya punya penyakit," Ari menambahkan.
-
Bagaimana cara tim di lapangan mengevakuasi induk Orangutan? "Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Kapan garis keturunan Gigantopithecus terpisah dari orangutan? Garis keturunan kera besar diketahui berpisah dari sepupunya itu sekitar 12 juta-10 juta tahun lalu, kata peneliti.
-
Kapan video orangutan kurus itu viral? Viral video 28 detik memperlihatkan dua Orangutan induk dan anaknya dalam keadaan kurus beredar sejak Rabu 20 September 2023 di grup WhatsApp maupun media sosial.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup orang utan? Orang utan sering menjadi sasaran perburuan untuk diperdagangkan secara ilegal, baik sebagai hewan peliharaan maupun untuk bagian tubuh mereka yang dianggap memiliki nilai ekonomi atau medis.
Priyo menegaskan, puluhan peluru senapan angin sudah diamankan. Dia meminta tim yang bekerja, meminta keterangan siapa saja di lokasi maupun di sekitar lokasi.
"Terutama mereka yang kerap berburu, maupun beraktivitas menggunakan senapan angin," ujar Priyo.
Priyo juga meminta tim yang bekerja, harus menemukan dan menangkap pelakunya, sesegera mungkin. "Jelas dong harus sampai dapat pelakunya. Iya, harus sampai dapat dong," tegasnya.
Sejauh ini, menurut Priyo, penyelidikan pelaku pembunuhan orang utan tidak menutup kemungkinan akan melibatkan Bareskrim Polri. "Sementara ini masih Polda saja, dari Ditreskrimsus. Bareskrim belum. Kalau ada informasi masuk ke Bareskeim, Bareskrim bisa turun tangan," ungkap Priyo.
Diketahui, orang utan usia remaja ditemukan warga terdesak dan terlihat merintih kesakitan di areal Taman Nasional Kutai (TNK) kawasan Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Sabtu (3/2). Usai dievakuasi, kondisinya memburuk dan mati saat dalam perawatan di lokasi aman, di kantor Balai TNK.
Hasil autopsi, ditemukan 130 peluru senapan angin, 19 luka menganga, kedua mata buta karena peluru yang bersarang serta telapak kaki kiri hilang diduga akibat sabetan senjata tajam.
Baca juga:
Jadi kebun sawit, luas hutan Taman Nasional Kutai menyusut 6.500 hektare
Sadisnya pembantaian orangutan diberondong 130 pelor
Menyedihkan, begini kondisi orang utan yang mati ditembak 130 peluru saat ditemukan
Kisah dramatis evakuasi Orangutan Kaltim dengan 74 peluru bersarang di kepala
Sebab mati masih diselidiki, Orangutan dengan 74 peluru di kepala belum dikubur