Kapolda Sulteng Ikut Bantu Bangun Kembali Rumah yang Dibakar Teroris di Sigi
Ia mengatakan untuk membangun kembali rumah yang dibakar teroris Mujahidin Indonesia Timur Poso ini, Kapolda Sulteng turun langsung mengangkat material bangunan seperti balok kayu, batako dan beberapa bahan lainnya bersama anggota serta bergotong royong.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso, memimpin langsung perbaikan atau pembangunan rumah yang diduga bakar oleh teroris di Kabupaten Sigi, Jumat (27/11).
"Perhatian serius dilakukan Polda untuk membangun kembali rumah yang dibakar kelompok MIT Poso di Lemban Tongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibangun langsung Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso bersama Kapolres Sigi dan anggota hari ini," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto di Palu, dilansir Antara, Kamis (3/12).
-
Di mana patung keluarga tersebut ditemukan? Patung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.
-
Kenapa Sono membunuh keluarga Soeparwi? Hal ini membuat Sono marah. Amarah itu berusaha ia redam. Namun ternyata amarah itu terus memuncak dan muncul niatan untuk membunuh Soeminah.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Apa yang dilakukan Tora Sudiro bersama anak-anaknya? Tora Sudiro akrab dengan anak-anaknya. Dia punya lima anak perempuan dan dia ngaku lebih paham harga make up daripada ban. "Gue lebih tahu harga make up daripada ban," katanya, seperti yang dikutip dari channel TRANS7 OFFICIAL.
-
Apa yang dilakukan pria tersebut di Deli Serdang, Sumatera Utara? Seorang pria ngamuk dan menembakan senjata api berkali-kali.
Ia mengatakan untuk membangun kembali rumah yang dibakar teroris Mujahidin Indonesia Timur Poso ini, Kapolda Sulteng turun langsung mengangkat material bangunan seperti balok kayu, batako dan beberapa bahan lainnya bersama anggota serta bergotong royong.
Didik mengatakan hal tersebut dilakukan oleh Kapolda sebagai bentuk perhatian dan kepedulian serius negara terhadap warganya yang menjadi korban kekerasan dari pelaku teror di Sulteng.
Mantan Kapolres Kolaka Polda Sultra ini mengatakan, pembangunan rumah warga ini dibangun oleh Polda Sulteng, berharap bisa mengobati perasaan keluarga korban dan bisa meringankan beban mereka.
"Walau pun jauh dan akses jalan menuju ke lokasi cukup menantang, tidak menjadi halangan pelaksanaan pembangunan ini dapat segera dilaksanakan, karena dukungan dan doa masyarakat Sulteng," katanya.
Ia menegaskan peristiwa kekerasan dan pembakaran di Desa Lemban Tongoa Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah benar-benar menjadi perhatian publik.
"Pemerintah pusat pun telah mengambil sikap tegas agar pelaku diusut sampai tuntas, serta terhadap keluarga korban pemerintah akan memberikan perhatian atau santunan," katanya.
Baca juga:
Warga Sigi Diminta Tetap Waspada dan Beraktivitas di Dekat Permukiman
Polisi Bersihkan Puing Rumah Warga yang Dibakar Kelompok MIT
Polisi Sebut Hutan Lebat Jadi Tantangan Perburuan Kelompok MIT di Sigi
Polisi Sebut Anggota MIT Teror Warga Untuk Minta Makanan Karena Kehabisan Bekal
CEK FAKTA: Polisi Tegaskan Tidak Benar Gereja Dibakar di Sigi Sulawesi Tengah
Ini Potret Pesawat TNI AU Bawa Pasukan Khusus Buat Buru Kelompok MIT