Kapolda Sumut Sebut Modus Pelaku Teroris Tinggal di Kontrakan dan Tak Bersosialisasi
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan para pelaku terorisme umumnya memiliki modus dengan tinggal di rumah kontrakan, dan tidak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan para pelaku terorisme umumnya memiliki modus dengan tinggal di rumah kontrakan, dan tidak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
"Saya meminta kepada masyarakat apabila ada tetangga di lingkungannya yang mencurigakan supaya disampaikan kepada aparat keamanan setempat," kata Agus usai menjenguk korban luka akibat ledakan bom bunuh diri di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Jumat (15/11) malam seperti dikutip Antara.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Mengapa polisi meningkatkan patroli di wilayah Medan? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
-
Bagaimana polisi mengurai kemacetan akibat demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas.
Ia mengatakan, terorisme adalah musuh bersama, sehingga seluruh pihak perlu merapatkan barisan untuk memerangi terorisme secara bersama-sama.
"Tidak ada ajaran agama yang mengajarkan seperti ini. Terorisme bukan ajaran agama," kata Agus.
6 Korban Ledakan Masih Dirawat
Sementara itu, enam korban ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11) yang mengalami luka-luka dan kini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara itu terdiri atas empat anggota Polri dan dua warga sipil.
Empat anggota Polri itu, yakni Kompol Abdul Mutolib Kasi Propam Polrestabes Medan, Kompol Sarponi Kasubag Bin Ops Polrestabes Medan, Aipda Deni Hamdani staf Propam Polrestabes Medan, dan Brigadir Juli Chandra Staf Propam Polrestabes Medan.
Dua warga sipil itu, yakni Richard Purba, pegawai honor lepas (PHL) Polrestabes Medan dan Ikhwan Muliadi yang sedang mengurus SKCK di Polrestabes Medan.
Setelah aksi bom bunuh diri, petugas kepolisian melakukan penggeledahan di dua lokasi rumah milik RMN (24), terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11), sekitar pukul 08.45 WIB.
Petugas kepolisian langsung turun ke lokasi dua rumah milik terduga bom bunuh diri yang tewas itu untuk melakukan pemeriksaan.
Petugas juga memasang garis polisi di rumah terduga pelaku yang berada di Jalan Marelan, Pasar 1 Rel, Gang Melati 8, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Selain itu, petugas kepolisian juga melakukan pemeriksaan di rumah terduga pelaku bom bunuh diri, di Jalan Jangka Gang Tentram No 89B, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.
Hingga Jumat (15/11) polisi telah mengamankan sebanyak 14 orang terkait ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan tersebut.
(mdk/bal)