Kapolri Ajak Masyarakat Rekonsiliasi Usai Pemilu: Jangan Larut pada Perbedaan yang Bisa Buat Polarisasi
Imbauan itu disampaikan sebagai antisipasi agar tidak terjadi perpecahan atau polarisasi di masyarakat selama tahapan proses Pemilu 2024 yang masih berlangsung.
Sigit menjelaskan bahwa seluruh elemen pemerintahan yang saat ini sedang berupaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi.
- Kapolres Dumai Ungkap Faktor Penting Debat Pilkada Sukses Digelar
- Pesan Kapolri Usai Pemilu 2024: Kita Kembali Bersatu Lakukan Rekonsiliasi
- Kapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik
- Kapolri: Jika Pemilu Gagal, Bisa Terjadi Bencana Demografi dan Pembangunan Alami Kemunduran
Kapolri Ajak Masyarakat Rekonsiliasi Usai Pemilu: Jangan Larut pada Perbedaan yang Bisa Buat Polarisasi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada semua elemen masyarakat untuk kembali membangun persatuan dan rekonsiliasi, agar tidak larut dalam perbedaan pilihan politik yang bisa menimbulkan polarisasi.
Imbauan itu sebagai antisipasi agar tidak terjadi perpecahan atau polarisasi di masyarakat selama tahapan proses Pemilu 2024 yang masih berlangsung.
“Tentunya saya ingatkan bahwa kita jangan larut karena adanya perbedaan yang kemudian bisa membuat polarisasi. Namun bagaimana kita kembali bersatu, kita kembali melakukan rekonsiliasi,” kata Sigit saat Rapim Polri, di Jakarta, Kamis (29/2).
Sigit menjelaskan bahwa seluruh elemen pemerintahan yang saat ini sedang berupaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Termasuk Polri yang bertugas menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Semua itu dilakukan, lanjut Sigit, demi mencapai visi Indonesia Emas 2045 yang telah telah dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 Mei 2019 silam. Dengan memastikan semuanya dalam kondisi yang terkendali, terukur dan terjaga.
“Walaupun terjadi perbedaan pendapat di dalamnya. Namun tentu bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan sebagai modal utama,”
kata Sigit.
merdeka.com
“Stabilitas keamanan sebagai prasarana utama untuk betul-betul bisa menuju visi Indonesia Emas 2045 yang saat ini kita rasa kita semua sudah melihat angka-angkanya on the track,” tambahnya.
Tantangan Jaga Kamtibmas
Sigit juga memaparkan tugas penting sesuai kalender keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Misalnya pengamanan Pemilu 2024 yang sebentar lagi memasuki Ramadan.
"Namun di sisi lain kita juga tetap memiliki tugas-tugas pokok yang harus kita kawal dan kita jaga. Sebentar lagi kita akan masuk di bulan Ramadan yang sebentar lagi di bulan Maret," kata dia.
"Ini juga membutuhkan perhatian khusus karena akan terjadi pergerakan mudik sangat besar yang tentunya harus mampu kita amankan," sambungnya.
Kemudian pengamanan pilkada, kata Sigit, yang akan menjadi perhatian Polri selaku penanggung jawab kamtibmas. Pilkada bakal dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
"Dan kemudian setelah itu kita akan menghadapi pilkada serentak di semua daerah, ada 37 provinsi yang harus melaksanakan kegiatan dan juga kabupatennya,"
katanya.
merdeka.com