Kapolri Hoegeng ke Jenderal Widodo: Jangan sampai polisi bisa dibeli
Widodo dikenal memiliki hubungan yang cukup dekat dengan mantan Kapolri Jenderal Purn Hoegeng Iman Santosa, sang Kapolri jujur yang melegenda. Widodo sudah terkesima dengan sikap bijak Hoegeng sejak digembleng masuk Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Berita duka datang dari Polri. Mantan Kapolri Jenderal Pol purn Widodo Budidarmo meninggal dunia akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Jenderal Pol purn Widodo Budidarmo menjabat sebagai Kapolri tahun 1974-1978.
Widodo dikenal memiliki hubungan yang cukup dekat dengan mantan Kapolri Jenderal Purn Hoegeng Iman Santosa, sang Kapolri jujur yang melegenda. Widodo sudah terkesima dengan sikap bijak Hoegeng sejak digembleng masuk Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Di PTIK, Hoegeng merupakan senior Widodo. Hoegeng adalah angkatan pertama, sedangkan Widodo angkatan ketiga. Saat Deputi Kapolri bidang Operasi dan kemudian menjadi Kapolri, Hoegeng banyak memberi perhatian saat Widodo. Saat itu Widodo menjabat sebagai Panglima Daerah Kepolisian II Sumatera Utara.
"Beliau sangat memperhatikan wilayah tugas saya itu karena memang Sumatera Utara dikenal sebagai salah satu daerah yang police hazard nya tinggi, tingkat kriminalitas dan masalah-masalah sosial yang rawan. Lagi pula Pak Hoegeng sendiri kan pernah cukup lama berdinas di Sumatera Utara. Pada akhir 1950-an, dia pernah bertugas sebagai Kepala Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara," kata Widodo dikutip dari buku 'Hoegeng: Oase Menyejukkan Di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa' karya Aris Santoso dkk, Jumat (5/5).
Menurutnya, nama Hoegeng sangat populer di masyarakat Sumut. Widodo banyak mendengar kesan-kesan yang baik dari masyarakat soal Hoegeng. Hoegeng bertindak tegas kepada pelaku kejahatan dan pelanggar hukum.
Dari situ, Widodo mengaku makin mengenal Hoegeng. Menurutnya, Hoegeng adalah polisi jujur bersih dan penuh dedikasi. Dia belajar banyak dari Hoegeng sebagai sosok yang tak banyak bicara dan lebih menyukai aksi di lapangan.
Widodo selalu ingat atas sosok Hoegeng. Bahkan, Widodo mengaku selalu diberi pesan oleh Hoegeng. Menurutnya, Hoegeng selalu memberi pesan kepadanya agar tak kendor memberantas kejahatan dan jangan sampai polisi bisa dibeli.
"Mas Widodo jangan sampai kendor memberantas perjudian dan penyelundupan karena mereka (para pejudi dan penyelundup) ini orang-orang berbahaya, suka menyuap. Jangan sampai polisi bisa dibeli," kata Widodo mengingat pesan Hoegeng.