Kapolri ngaku dicurhati Jaksa Agung soal transkrip Megawati
Jenderal polisi bintang empat itu lantas berjanji kepada Jaksa Agung akan menindaklanjuti kasus transkrip itu.
Kapolri Jenderal Sutarman mengaku telah dicurhati Jaksa Agung Basrief Arief soal transkrip rekaman pembicaraan diduga dirinya dengan Ketua Umum PDIP Megawati. Jenderal polisi bintang empat itu lantas berjanji kepada Jaksa Agung akan menindaklanjuti hal itu.
"Kita lihat karena Pak Jaksa Agung sudah menginformasikan kepada kita sama dulu, pada saat surat edaran Pak Jaksa Agung, surat dibuat diketik di mana kemudian disebarkan sebagai isu. Yang ini belum (secara resmi). (Jaksa Agung) sudah menginformasikan kepada kita. Ini harus disikapi dengan arif dengan bijaksana," kata Jenderal Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (19/6).
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
Selain laporan soal transkrip tersebut, Jaksa Agung juga menginformasikan adanya dua surat lain yang berkaitan dengan korupsi Transjakarta.
"Kita belum menemukan, belum menemukan siapa yang membuat. Ya namanya surat ketikan, ngetik di pinggir jalan kemudian disebarkan begitu ditangkap seseorang," ucapnya.
Polri menegaskan akan segera mencari tahu siapa yang mencoba menyebarkan isu tersebut. Apalagi melibatkan dan mempolitisasi para penegak hukum.
"Institusi Polri ini jangan dibawa ke sana kemari. Jadi saya akan tetap dalam rel dan kita akan mencari itu, siapa yang membuat itu pasti ada pelanggarannya. "tegasnya.
Kemarin, sekumpulan mantan aktivis yang tergabung dalam Progres 98 menyambangi Kejaksaan Agung (Kejagung). Mereka ingin menyampaikan surat klarifikasi terkait bocoran transkrip rekaman pembicaraan diduga antara Jaksa Agung dengan orang nomor satu PDIP. Isi pembicaraan itu diduga meminta pihak kejaksaan agar tak menyeret calon presiden Joko Widodo (Jokowi) ke dalam kasus korupsi TransJakarta senilai Rp 1,5 Triliun.
(mdk/dan)