Kapolri pesan ke Kapolda Papua baru untuk selesaikan konflik
Kapolri juga ingin Kapolda baru selesaikan konflik antarumat beragama dan pelanggaran HAM.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Badrodin Haiti hari ini memimpin acara serah terima jabatan Kapolda Papua dari Irjen Yotje Mende kepada Brigjen Paulus Waterpaw. Serah terima jabatan ini dikarenakan Yotje dimutasi sebagai perwira tinggi Yanma Polri dalam rangka pensiun.
Usai serah terima jabatan, Badrodin menegaskan kepada Paulus agar bisa menangani masalah yang terjadi di Papua dengan cepat.
"Papua di dalam penanganan terdapat kebijakan pemerintah. Antara lain penanganan di Papua khususnya terkait dengan keamanan, pendekatannya melalui kesejahteraan. Kalau ada kegiatan yang langgar hukum oleh kelompok kriminal bersenjata, ya pendekatan hukum," kata Badrodin di Rupatama, Mabes Polri, Jaksel, Jumat (31/7).
Lanjut dia, perhatian pemerintah sangat besar ke daerah Papua dalam meningkatkan kesejahteraan dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan, pasar, jembatan dan sarana lain.
"Kemudian pembangunan lumbung pangan, lalu pemberian grasi kepada tahanan dari kelompok kriminal bersenjata dan keterbukaan Papua terhadap wartawan asing," ujar Jenderal Bintang empat ini.
Dia menjelaskan, dari Polri, affirmative action, Papua dan Papua Barat diberikan standar sendiri dibanding wilayah lain. Namun, tantangan cukup berat karena ada kelompok kriminal bersenjata. Karena ada sebagian orang yang inginkan kepentingan politik tertentu.
"Ada lagi persoalan kerukunan antarumat beragama. Lalu pelanggaran HAM. Itu isu yang selalu mencuat," imbuh dia.
Jadi, kata dia, pergantian ini diharapkan bisa selesaikan persoalan. Baik yang terstruktur dan laten. Perlu strategi yang baik dan tepat untuk bisa bawa Papua lebih damai sehingga lebih aman dan pembangunan di Papua bisa dipercepat agar masyarakat sejahtera.