Kapolri tegaskan uang tebusan 10 WNI tanggung jawab perusahaan
Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan sebesar 50 juta Peso atau Rp 15 miliar.
Kelompok garis keras Abu Sayyaf di Filipina meminta uang tebusan sebesar 50 juta Peso atau Rp 15 miliar untuk uang tebusan apabila ingin sepuluh awak kapal tunda asal Indonesia dibebaskan.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan apabila nantinya tebusan itu dipenuhi, bukanlah menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan menjadi tanggung jawab perusahaan tempat sepuluh awak kapal tersebut bekerja yakni PT Patria Maritime Line.
"Ya kita enggak bisa (berikan uang tembusan), saya kira kita enggak masuk dari situ. Itu serahkan saja pada pihak perusahaan yah," kata Badrodin di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (30/3).
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan pemerintah Indonesia tak akan takut dengan disanderanya sepuluh WNI tersebut. Dengan artian, pemerintah menyatakan akan menghadapi kelompok Abu Sayyaf guna membebaskan sepuluh awak kapal.
"Yang jelas pemerintah dalam hal ini negara tidak boleh takut terhadap perampok, sehingga kita akan hadapi itu," ujar Pramono.
Baca juga:
Kapolri pastikan 10 WNI disandera Abu Sayyaf dalam kondisi baik
Sebelum disandera Abu Sayyaf, Rinaldi minta keponakannya sekolah
Jenderal Gatot sebut Abu Sayyaf punya banyak faksi
Petinggi Abu Sayyaf dicokok aparat Filipina
Panglima TNI soal pembebasan 10 WNI: Itu urusan saya!
Rekam jejak Abu Sayyaf, kelompok teroris sandera 10 WNI