Kapolri ungkap ada napi teroris tak setuju dengan kerusuhan di Mako Brimob
Namun, Tito menjelaskan, pihaknya tetap mengedepankan pemberian ultimatum kepada napi terorisme. Dan akhirnya, Iwan Sarjana yang tengah menjadi sandera berhasil diamankan. Kemudian para napi terorisme memutuskan untuk menyerahkan diri.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pihaknya mengutamakan penyelamatan sandera Bripka Kepala Iwan Sarjana dalam upaya perebutan kembali Mako Brimob. Tujuannya tentu untuk meminimalisir korban, baik dari pihak Polri maupun napi terorisme.
Dalam aksi kerusuhan tersebut, Tito mengungkapkan, tidak semua napi terorisme setuju. Sehingga terjadi pro dan kontra dalam aksi yang menewaskan lima orang anggota Polri tersebut.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Mengapa ritual Tirto Mukti Rekso Bumi dianggap penting? “Sebenarnya ritual Tirto Mukti Rekso Bumi ini tak ada bedanya dengan ritual nenek moyang di masa lalu. Memberikan sesaji di tempat-tempat suci, di hutan-hutan yang dianggap angker dan sebagainya. Bukan berarti kita ingin membangkitkan hal-hal berbau kontroversi. Tapi lebih bagaimana mengemas bahwa ini adalah daya tarik yang berlatar belakang perilaku nenek moyang,”
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
"Opsi kita langsung masuk atau memberi warning dulu. Beberapa waktu. Kenapa? Karena kita tahu di dalam kelompok semua ada pro kontra. Ada yang dukung kekerasan, ada yang tidak ingin. Itu yang menjadi opsi kita agar jangan sampai ada korban yang banyak padahal ada yang tidak ingin lakukan kekerasan," katanya di Mako Brimob, Depok, Kamis (10/5).
Kondisi tersebut langsung dilaporkan oleh Tito kepada Presiden Joko Widodo. Dan dengan tegas Jokowi meminta Polri untuk bertindak jika napi terorisme tidak mengindahkan ultimatum dari pihak kepolisian.
"Saya sudah mendapat instruksi juga melaporkan kepada bapak Presiden dan instruksi beliau sangat tegas bahwa kita tak boleh kalah dengan terorisme dan Kapolri mengambil tindakan tegas yang diperlukan," ujarnya.
Namun, Tito menjelaskan, pihaknya tetap mengedepankan pemberian ultimatum kepada napi terorisme. Dan akhirnya, Iwan Sarjana yang tengah menjadi sandera berhasil diamankan. Kemudian para napi terorisme memutuskan untuk menyerahkan diri.
"Sampai dengan pagi ini. Jadi sepanjang malam warning sudah disampaikan, dan kemudian Alhamdulillah dari sandera anggota Polri, Brigadir Iwan Sarjana jam 12 malam itu dilepas oleh mereka dan besok paginya mereka kemudian keluar menyerahkan diri," tutupnya.
Baca juga:
Kapolri bakal upayakan rutan berkeamanan tingkat tinggi bagi napi teroris
Kapolri: Rutan Mako Brimob sebenarnya tak layak jadi rutan teroris
Gerakan kontra terorisme harus dimulai dari sekolah
Kapolri sebut napi teroris di Mako Brimob dikepung 1.000 anggota Polri
Napi terorisme Mako Brimob diseberangkan ke Nusakambangan