Karakteristik Gunung Hunga Tonga dan Anak Krakatau Identik
Meski identik, peluang Gunung Anak Krakatau memicu tsunami sangat kecil jika dibandingkan dengan Hunga Tonga.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Eko Budi Lelono mengatakan karakteristik Gunung Hunga Tonga identik dengan Anak Krakatau. Beberapa waktu lalu, Gunung Hunga Tonga meletus memicu tsunami di Tonga hingga membanjiri ibu kota Nuku'alofa di Samudera Pasifik.
"Memang secara karakteristik kedua gunung api ini identik," katanya dalam konferensi pers, Rabu (9/2).
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kapan pulau itu dihantam oleh tsunami? Hanya beberapa hari sebelum kejadian, kapal pesiar sudah ada di sana dan berada di pantai.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan Makam Ema Dato selamat dari Tsunami Krakatau? Setelah kematiannya pada 1740-an, warga masih merawat makam ini hingga terjadi bencana letusan Gunung Krakatau pada 1883.
Meski identik, peluang Gunung Anak Krakatau memicu tsunami sangat kecil jika dibandingkan dengan Hunga Tonga. Ada dua alasannya. Pertama, karena volume intrusi magma di Gunung Anak Krakatau saat ini belum besar. Ini terindikasi dari rekaman seismik, deformasi, dan juga dari gas SO2-nya.
Kedua, secara historis longsoran Gunung Anak Krakatau terjadi ketika ketinggian puncaknya melebihi 300 meter di atas permukaan air laut. Sementara saat ini, ketinggian Gunung Anak Krakatau kurang dari 100 meter.
"Kecil kemungkinan bisa menimbulkan hal yang sama dengan yang terjadi di Tonga," ujarnya.
Gunung berapi bawah laut di Negara Tonga meletus, Sabtu (15/1). Dikutip dari Antara, peringatan tsunami dikeluarkan atas beberapa negara pulau di kawasan Pasifik Selatan.
Foto yang beredar di media sosial memperlihatkan gelombang air laut menghantam rumah-rumah.
"Kemungkinan kemunculan tsunami dipantau di ibu kota negara Tonga, Nuku'alofa, dan ibu kota teritori Samoa Amerika," kata sebuah lembaga pengamat tsunami di Amerika Serikat.
Letusan terjadi pada Sabtu pukul 04.10 GMT (11.00 WIB) di gunung berapi bawah laut, Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, yang berada sekitar 65 kilometer sebelah utara Nuku'alofa dan menimbulkan tsunami dengan ketinggian 1,2 meter, kata Badan Meteorologi Australia.
Badan tersebut mengatakan pihaknya terus memantau keadaan namun tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan pada daratan, pulau-pulau, dan wilayah Australia.
Tsunami setinggi sekitar 83 sentimeter terdeteksi oleh alat pengukur di Nuku'alofa dan gelombang air laut setinggi sekitar 61 sentimeter terdeteksi di Pago Pago, ibu kota Samoa Amerika, kata Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.
9 Gunung Api Ini Berpotensi Bangkitkan Tsunami Jika Terjadi Erupsi
Sebelumnya, Eko mengatakan erupsi gunung api tidak hanya menimbulkan bahaya primer berupa jatuhan piroklastik atau pun aliran piroklastik. Melainkan juga bisa menimbulkan tsunami.
Eko mencatat, saat ini ada sembilan gunung api yang berpotensi membangkitkan tsunami jika terjadi erupsi. Di antaranya ada Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda dan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat.
"Saat ini terdapat sembilan gunung api yang berpotensi membangkitkan tsunami jika terjadi erupsi. Ini salah satunya Gunung Anak Krakatau," ungkapnya dalam konferensi pers, Rabu (9/2).
Eko menuturkan, sejarah mencatat terdapat korelasi erupsi gunung api dengan terjadinya tsunami. Seperti yang ditunjukkan erupsi Gunung Anak Krakatau pada 2018 dan 1983 silam yang memicu tsunami.
Kemudian Gunung Tambora pada 1915, Gunung Ili Werung Hobal 1973, 1979 dan 1983. Juga Gunung Rokatenda tahun 1928, Gunung Gamkonora 1673, dan Gunung Ruang pada 1871.
Berikut daftar sembilan gunung api yang berpotensi membangkitkan tsunami jika terjadi erupsi:
1. Gunung Anak Krakatau (Selat Sunda)
2. Gunung Tambora (Nusa Tenggara Barat)
3. Gunung Ili Werung, Hobal (Nusa Tenggara Timur)
4. Gunung Rokatenda (Nusa Tenggara Timur)
5. Gunung Ruang (Sulawesi Utara)
6. Gunung Awu (Sulawesi Utara)
7. Gunung Gamkonora (Maluku Utara)
8. Gunung Teon (Maluku)
9. Gunung Gamalama (Maluku Utara).
Baca juga:
Daftar 9 Gunung Api di Indonesia yang Bisa Picu Bencana Tsunami
11 Gunung Api di Indonesia Mengalami Erupsi, Ini Daftarnya
Desa di Wonosobo Indahnya Bukan Main, Ini Potretnya Tak Kalah dari Swiss
Cerita Menkominfo, Fiber Optik Putus Akibat Erupsi Gunung Berapi
Kondisi Kerusakan Akibat Tsunami dan Letusan Gunung di Tonga
CEK FAKTA: Hoaks, Video Ini Rekaman Meletusnya Gunung Berapi Bawah Laut di Tonga