Kasal Prediksi Kapal Selam Nanggala-402 Bisa Bertahan 72 Jam
Dia pun berharap KRI Nanggala-402 bisa ditemukan sebelum oksigen tersebut habis. Harapannya, sebelum hari Sabtu, tim pencari gabungan bisa menemukan dan mengevakuasi kapal selam yang hilang kontak pada Rabu dini hari itu.
Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memperkirakan, oksigen dalam kapal selam Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali bisa bertahan hingga 72 jam dalam kondisi black out. Sehingga, kata dia memprediksi Kapal Selam bisa bertahan hingga Hari Sabtu pukul 3 pagi.
"Kemampuan oksigen KRI Nanggala jika dalam kondisi yang diperkirakan black out seperti sekarang ini maka mampu (bertahan) 72 jam atau kurang lebih 3 hari. Kalau kemarin hilang kontak jam 3, maka bisa sampai Sabtu jam 3," kata Laksamana Yudo saat konferensi pers di Lanud Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (22/4).
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Kenapa kapal KM Dewi Jaya 2 tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Siapa yang memimpin KRI Nanggala (402) saat tenggelam? Saat dilaporkan hilang, KRI Nanggala membawa 53 orang yang terdiri dari 49 awak, 1 komandan, dan 3 spesialis senjata. Kolonel Harry Setyawan merupakan awak yang memiliki pangkat tertinggi. Kapal ini juga diawaki oleh Letkol Heri Oktavian sebagai komandan kapal selam.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Dia pun berharap KRI Nanggala-402 bisa ditemukan sebelum oksigen tersebut habis. Harapannya, sebelum hari Sabtu, tim pencari gabungan bisa menemukan dan mengevakuasi kapal selam yang hilang kontak pada Rabu dini hari itu.
"Mudah-mudahan Nanggala-402 dapat segera ditemukan dengan kondisi oksigen yang masih ada," harapnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma Julius Widjojono mengatakan bahwa ketersediaan logistik terpenuhi hingga 90 persen
"Kalau mereka latihan kemarin, maka saat ini logistik mungkin masih terpenuhi 90 persen. Untuk kebutuhan logistiknya juga cukup layak," katanya saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (22/4).
Sebagai informasi, KRI Nanggala-402 hilang kontak dalam kondisi siap tempur saat latihan penembakan torpedo hari Rabu (21/4) dini hari. Tepatnya sekitar pukul 03.00 setelah izin menyelam.
"jam 23.30 kita isyaratkan terbit untuk mulai latihan namun pukul 03.00 KRI Nanggala izin menyelam pada kedalaman 13 meter dan persiapan menembak torpedo," ujarnya.
"jam 03.46 sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari Nanggala perlahan mulai menyelam dan tidak terlihat. Jam 03.46-04.46 tim penembakan terus menerus memanggil Nanggala tapi tidak ada respon," lanjutnya.
Baca juga:
Prabowo: Hilangnya KRI Nanggala 402 Memperlihatkan Kerja Pertahanan Sangat Rumit
Kasal soal KRI Nanggala-402 Hilang: Ada Kemagnetan Tinggi di Kedalaman 100 Meter
Dugaan Kasal soal Tumpahan Minyak KRI Nanggala-402, Tangki Bocor atau Sengaja Dirusak
Prabowo Ungkap Dilema Jokowi antara Kesejahteraan atau Memperkuat Pertahanan
Prabowo: Karena Utamakan Kesejahteraan, Modernisasi Alutsista Lambat
Polri Kirim Robot Bawah Air Bantu Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402