Kasau bentuk tim investigasi pengadaan helikopter AW-101
Helikopter AW-101 sudah tiba di Tanah Air. Hadi membantah anggaran pengadaan helikopter itu digelontorkan Sekretaris Negara. Sebelumnya beredar informasi bahwa anggaran pengadaan helikopter AW-101 berasal dari Sekretaris Negara.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto membentuk tim investigasi pengadaan helikopter AgustaWestland 101 oleh TNI AU. Pembentukan tim ini sudah dilaporkan ke Kementerian Sekretaris Negara.
"Saya melaporkan bahwa saya akan melaksanakan investigasi yang sudah saya bentuk terhadap pengadaan AW-101. Jadi investigasi terdiri dari mulai dari perencanaan, pengadaan sampai dengan pengadaan itu mekanismenya bagaimana. Itu pun saya seizin Panglima TNI," kata Hadi di Kantor Sekretaris Negara, Jakarta, Selasa (7/2).
Helikopter AW-101 sudah tiba di Tanah Air. Hadi membantah anggaran pengadaan helikopter itu digelontorkan Sekretaris Negara. Sebelumnya beredar informasi bahwa anggaran pengadaan helikopter AW-101 berasal dari Sekretaris Negara.
"Jadi saya tegaskan, anggaran yang digunakan untuk pembelian pesawat helikopter AW-101, jumlahnya satu itu adalah anggaran yang diturunkan untuk Angkatan Udara bukan dari Setneg," tegas Hadi.
Mantan Sekretaris Militer Presiden ini menyebut, anggaran pengadaan helikopter itu berasal dari TNI AU. Namun, mendapat dukungan administrasi dari Kementerian Pertahanan.
"Pada waktu itu untuk dukungan administrasinya dari Kementerian Pertahanan. Untuk bisa mencairkan semuanya kan dari Kementerian Pertahanan," ucapnya.
Kendati mendapat dukungan administrasi, Kementerian Pertahanan tidak mengetahui pengadaan helikopter AW-101. Kala itu, Kementerian Pertahanan hanya mendukung pengadaan pesawat VVIP.
"Jadi Kementerian Pertahanan tidak tahu kalau akan diadakan untuk pesawat angkut. Nah akhirnya ini (helikopter AW-101) menjadi pesawat angkut," jelasnya.
Hadi menambahkan, hingga saat ini helikopter AW-101 belum digunakan. Dia juga memastikan, belum ada serah terima helikopter tersebut.
"Sampai sekarang pun pesawat itu masih kondisi masih di tempat, di hanggar. Belum diserah terimakan. Dan kami masih harus menyelesaikan beberapa dokumen yang harus diselesaikan," pungkasnya.