Kasus DBD Tangsel Naik Sepanjang Juli-November 2021
Dia menerangkan, berdasarkan perbandingan data tahun 2020 dan 2021 lalu, angka kasus DBD pada tahun ini masih lebih sedikit, dibanding tahun 2020 lalu. Namun, hal itu juga mesti diwaspadai karena periode saat ini pergantian musim hujan tengah terjadi.
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan, mengalami peningkatan pada periode Juli hingga November 2021. Angka ini naik tajam dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Meski, secara kumulatif sejak Januari hingga November tahun 2020 masih lebih tinggi jumlahnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel, Alin Hendarlin menekankan, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3 M, terhadap tempat - tempat perkembangbiakan nyamuk pembawa virus mematikan itu.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Di mana DBD menjadi masalah utama? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
"Tetap kita waspadai karena curah hujan sedang tinggi. Tempat-tempat penampungan yang menjadi sarang nyamuk harus ditiadakan, tetap dengan 3M, menguras, menutup, dan mendaur ulang, serta menghindari gigitan nyamuk. Pokoknya program kita satu rumah satu jumantik harus digalakkan," terang Kepala Dinkes Tangsel, Alin Hendarlin dikonfirmasi, Selasa (23/11).
Dia menerangkan, berdasarkan perbandingan data tahun 2020 dan 2021 lalu, angka kasus DBD pada tahun ini masih lebih sedikit, dibanding tahun 2020 lalu. Namun, hal itu juga mesti diwaspadai karena periode saat ini pergantian musim hujan tengah terjadi.
"Dari bulan Juli sampai November ini memang mengalami peningkatan kasus (DBD). Berdasarkan data ada sebanyak 349 kasus DBD yang terjadi dari 1 Januari 2021 hingga 15 November 2021. Secara tren, kasus DBD di Tangsel pada tahun ini mengalami peningkatan sejak pertengahan tahun, dibandingkan tahun sebelumnya," kata dia.
Lebih rinci dia menyebutkan, kalau peningkatan kasus DBD di Tangsel, terjadi sejak Juli 2021 dengan jumlah kasus sebanyak 29 kasus.
"Agustus 2021 ada 30 kasus, 32 kasus di bulan September dan semakin mengalami peningkatan pada Oktober 2021 dengan 43 kasus. Hingga memuncak pada bulan berikutnya, tercatat dari 1 November hingga 15 November terdapat 63 kasus DBD," terang dia.
Dengan jumlah itu, maka data kenaikan kasus DBD di Tangsel, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 kemarin. Dari Juli hingga November 2020 masing-masing yakni 24 kasus, 14 kasus, delapan kasus, enam kasus, dan 27 kasus.
"Tetapi secara keseluruhan akumulasi jumlah memang tahun sekarang lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu kasus DBD ada 498, tahun 2021 hingga November ini 349 kasus," katanya.
Baca juga:
625 Warga Tasikmalaya Kena DBD, 12 Orang Meninggal
Kasus DBD di Tangerang Terus Meningkat, 350 Warga Terjangkit Selama Bulan Oktober
Data Kemenkes: Per Oktober 2021, Kasus DBD Jauh di Bawah Tahun 2020
Kasus Covid-19 Melandai, Garut Dibayangi TBC dan DBD
Pengasapan untuk Mencegah DBD di Ibu Kota
Penyakit Musim Pancaroba, Waspadai Dampak Buruk dan Cara Mencegahnya