Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Naik Penyidikan
Keputusan menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan karena penyidik telah menemukan adanya unsur tindak pidana.
Ade Ary menyampaikan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi sampai adanya hasil visum et repertum psikiatrikum para korban dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
- Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Dipastikan Hadiri Pemeriksaan Polisi Besok
- Nonaktifkan ETH Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, 8 Kandidat Bersaing Jadi Rektor Universitas Pancasila
- Diduga Lakukan Pecehan, Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan
- Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Rektor UP Dicopot dari Jabatan
Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Naik Penyidikan
Direskrimum Polda Metro Jaya memutuskan untuk menaikan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Rektor Non Aktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno kepada dua pegawainya ke tahap penyidikan.
Keputusan menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan karena penyidik telah menemukan adanya unsur tindak pidana.
"Akhirnya diputuskan dalam gelar perkara oh ini ada dugaan tindak pidananya, makanya ditingkatkan menjadi status penyidikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (14/6).
Ade Ary menyampaikan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi sampai adanya hasil visum et repertum psikiatrikum para korban dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Antara lain ada hasil visum, visum et repertum psikiatrikum korban yang didampingi P3A. Kemudian selanjutnya penyidik melanjutkan prosesnya dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi dalam tahap penyidikan," ujar dia.
Meski telah naik ke tahap penyidikan, namun Ade Ary menegaskan kalau penyidik belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Karena, ke depan penyidik masih akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dalam tahap penyidikan.
"Jadi peristiwa yang dilaporkan itu setelah dilakukan pendalaman dalam proses penyelidikan maka dilakukan gelar perkara akhirnya disimpulkan. Oh ini ada dugaan peristiwa pidana, jadi didalami lagi dalam proses penyidikan," sebutnya.
Adapun dalam kasus ini, Edie Toet Hendratno turut dilaporkan oleh RZ ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA pada 12 Januari 2024 dan DF ke Bareskrim Polri dengan nomor LP/B/36/ I/2024/ SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 29 Januari 2024.
Meski begitu, kini laporan tersebut sudah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Total pemeriksaan terhadap Edie Toet Hendratno sebanyak dua kali sebagai saksi terlapor pada Kamis (29/2) dan Selasa (5/4).