Kasus Kematian Covid-19 di 6 Provinsi Prioritas Meningkat
Perkembangan penanganan pandemi Covid-19 pada provinsi-provinsi prioritas menunjukkan hasil yang baik. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menyebut saat ini jumlah provinsi prioritas bertambah dari 10 menjadi 13.
Perkembangan penanganan pandemi Covid-19 pada provinsi-provinsi prioritas menunjukkan hasil yang baik. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menyebut saat ini jumlah provinsi prioritas bertambah dari 10 menjadi 13.
Di antaranya Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, Bali, Aceh, Sumatera Barat, Riau, dan Kalimantan Timur.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Provinsi prioritas dilihat dari berbagai aspek seperti jumlah kasus aktif, angka kesembuhan, kematian, serta kondisi di daerah masing-masing," jelasnya dalam konferensi pers, Jumat (6/11).
Ada beberapa provinsi yang mendapat catatan karena terjadi peningkatan jumlah kasus dalam perbandingan 19 sampai 25 Oktober 2020 dengan 26 Oktober sampai 1 November 2020. Dilihat dari kasus positif, ada 3 provinsi yang mengalami kenaikan. Yaitu Papua naik 8,2 persen, Sumatera Barat naik 7,8 persen dan Sumatera Utara naik 2,9 persen.
Pada perbandingan kasus kematian kondisinya cukup memprihatinkan karena ada 6 provinsi mengalami kenaikan angka kematian. Kenaikan sangat tajam berada di Papua dengan kenaikan mencapai 350 persen.
"Ini adalah angka yang cukup mengkhawatirkan," ucap Wiku.
Kemudian Sulawesi Selatan naik 120 persen, Kalimantan Timur naik 27,3 persen, Sumatera Utara naik 17,6 persen, Aceh naik 5,6 persen dan Sumatera Barat naik 2,7 persen.
"Data ini menunjukkan secara umum, 13 provinsi prioritas sudah mampu mengendalikan penambahan kasus positif mingguan. Namun hal yang masih menjadi tantangan besar adalah mengendalikan penambahan kasus kematian mingguan. Upayakan penanganan sejak dini pasien Covid-19, supaya potensi kesembuhan menjadi lebih tinggi," ungkapnya.
Wiku juga menyampaikan apresiasi kepada provinsi yang berhasil menurunkan penambahan kasus dan kematian mingguan. Seperti Aceh (-67,5 persen), Riau (-32,6 persen) dan Bali (-32,5 persen) berhasil menurunkan pertambahan kasus positif. Sedangkan Jawa Barat (-65 persen), Bali (-34,6 persen) dan DKI Jakarta (-19,7 persen) berhasil menurunkan pertambahan angka kematian.
Di samping itu jika dilihat perkembangan kasus kumulatif sejak awal pandemi hingga saat ini, beberapa provinsi mengalami perkembangan yang bervariasi. Pada tren kasus kematian, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua, Aceh dan Sumatera Barat menunjukkan tren penurunan persentase kasus meninggal.
Namun yang menjadi perhatian provinsi dengan tren peningkatan persentase kasus kematian mingguan. Di antaranya Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Riau dan Kalimantan Timur.
"Peningkatan paling curam terjadi di Kalimantan Timur yang semula 1,49 persen pada 27 September, menjadi 3,42 persen pada 1 November," tutur Wiku.
Selain itu Bali juga perlu diperhatikan yang semula 2,97 persen pada 27 September menjadi 3,29 persen pada 1 November. "Meskipun lebih banyak yang mengalami penurunan, namun tren kasus kematian tetap perlu menjadi perhatian utama hingga tidak ada kematian sama sekali," kata Wiku.
Sementara itu, tren kesembuhan pasien Covid-19 pada 13 provinsi prioritas menunjukkan hasil yang baik. Wiku mengatakan secara umum seluruh provinsi prioritas cenderung terus mengalami peningkatan kesembuhan dalam rentang 27 September 2020 hingga 1 November 2020.
"Tren kesembuhan tertinggi berada di Sulawesi Selatan, dari yang sebelumnya 74,06 persen pada 27 September, menjadi 90,09 persen pada tanggal 1 November. Ini adalah peningkatan yang cukup tinggi," jelasnya
Selain itu ada Sumatera Utara juga menunjukkan tren kesembuhan yang baik, dari sebelumnya pada 27 September sebesar 64,19 persen menjadi 81,66 persen pada 1 November.
Kendati demikian,Papua terutama Kota Jayapura memiliki persentase kematian tertinggi. Melihat persentase kesembuhannya, per 27 September sebesar 62,8 persen, namun per 1 November menurun menjadi 51,31 persen.
"Bagi provinsi yang menunjukkan tren penurunan kesembuhan, mohon benar-benar ditingkatkan kualitas pelayanan kesehatannya. Dan kepada masyarakat dimohon segera memeriksakan diri jika mengalami gejala Covid-19, agar penanganan dapat dilakukan sejak dini dan meningkatkan kesembuhan," pesan Wiku.
Baca juga:
Pemerintah Pastikan Vaksin Covid-19 Lolos Uji Klinis dan Aman Digunakan
Jemaah Umrah yang Kembali ke Indonesia Diminta Lakukan Tes Corona dan Karantina
Hari Ini Diundang WHO, Menkes Terawan Diminta Berbagi Cara Indonesia Tangani Covid-19
Tambah 168 Kasus, Penambahan Pasien Positif Corona di DIY Pecahkan Rekor
Rumah Tahanan Jadi Klaster Covid-19
Santri dan Pengasuh Ponpes Krapyak Bantul Terpapar Covid-19 Jalani Karantina Mandiri