Kasus Mafia Karantina, KKP Bandara Soetta Hanya Pastikan Kesehatan Penumpang
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Darmawali Handoko angkat bicara soal kasus mafia karantina. Dia menyatakan, pihaknya hanya memastikan kesehatan penumpang internasional yang baru tiba, termasuk 8 pelaku perjalanan dari India yang lolos dari kewajiban karantina.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Darmawali Handoko angkat bicara soal kasus mafia karantina. Dia menyatakan, pihaknya hanya memastikan kesehatan penumpang internasional yang baru tiba, termasuk 8 pelaku perjalanan dari India yang lolos dari kewajiban karantina.
Darmawali menyatakan petugas KKP menjadi pihak pertama yang dilalui setiap penumpang penerbangan internasional setibanya di terminal Bandara Soetta. Dia mengklaim mereka telah menjalankan protap dalam memastikan penumpang penerbangan internasional tiba dalam keadaan sehat.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Dimana Kartika Soekarno dibesarkan? Setelah kepergian sang ayah, Kartika mengikuti ibunya ke Paris, di mana ia dibesarkan.
-
Siapa Kartini Hermanus? Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Raden Ayu Kartini Hermanus merupakan sosok yang patut diperhitungkan dalam sejarah militer Indonesia. Ia memegang predikat sebagai jenderal wanita pertama di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, sebuah prestasi yang mengilhami banyak wanita di tanah air.
-
Kapan Hari Kartini dirayakan? Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini yang sarat perjuangan.
-
Kapan Kartini Hermanus mencapai pangkat Brigadir Jenderal? Akhirnya ia mencapai pangkat Brigadir Jenderal pada 1 Desember 2000, menjadikannya "Jenderal Wanita" pertama di TNI-AD.
-
Apa yang dilakukan Presiden Soekarno di Pesanggrahan Kotanopan? Presiden Soekarno kala itu sempat melakukan pidato singkat untuk mempersatukan masyarakat Sumatra yang ingin merdeka.
"Seluruh yang dari luar negeri mengikuti aturannya yaitu QIC quarantine, imigration dan custom (bea cukai)," jelas Darmawali dikonfirmasi, Kamis (29/4).
Petugas KKP berkewajiban memastikan kondisi kesehatan penumpang, termasuk mengecek ulang kondisinya saat tiba di bandara.
"Pada waktu turun dari pesawat kita harus memastikan kondisi kesehatan (penumpang). Dia mengisi EHC, kemudian kita periksa bagaimana PCR-nya. Semua yang dari luar negeri PCR-nya harus valid. Valid itu maksudnya negatif 3x24 jam sebelum berangkat. Kemudian kita lihat ada enggak panas (tubuhnya) kita lewati termal scanner, kemudian ada gejala ganda atau tidak," jelasnya.
Jika penumpang tidak ditemukan gejala ganda dengan suhu tubuh normal dan tes PCR-nya valid. Maka penumpang dinyatakan clear, dan selanjutnya kata Darmawali mengikuti pemeriksaan di konter keimigrasian.
"Ada gejala ganda enggak, kalau ada gejala ganda kita investigasi lebih lanjut, kalau dia parah kita langsung rujuk ke RS. Tapi ini clear, aman. Berarti dia bisa ke Imigrasi. Dari Imigrasi dia diperiksa semuanya tanda paspor semua, sudah clear kemudian dia ambil barang. Sudah selesai tahap I," tegas dia.
Dari prosedur yang dijalankan itu, Darmawali memastikan, lolosnya 8 penumpang penerbangan internasional terhadap kewajiban karantina di luar protap KKP dalam memeriksa kesehatan penumpang.
"Kekarantinaan itu memastikan itu dulu (tahap 1). Kemudian kita serahkan (penumpang) untuk dibawa ke hotel, di hotel baru dikarantina lagi. Kata Pak Yusri (Kombes Pol Yusri Yunus, Kabid Humas Polda Metro) di situ kan terjadi (meloloskan)," ucap dia.
"Jadi tugas KKP hanya proses kesehatannya, menilai apakah dia layak dimasukkan atau enggak, atau masuk rumah sakit atau dipisahkan dari yang lain. Nanti di sana ada timnya lagi," jelasnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya dan Polres Kota Bandara Soetta, menetapkan 11 orang tersangka dan dua orang DPO diduga terlibat mafia kekarantinaan kesehatan dan wabah penyakit.
Baca juga:
Polres Bandara Tambah Personel Perketat Pengawasan Kedatangan Internasional
Penjelasan Polisi Soal Mafia Karantina Punya Kartu Pas Bandara Soekarno-Hatta
Viral Bule Langgar Karantina, Epidemiolog Dorong Satgas Covid-19 Tindak Hotel PIK
Tersangka Mafia Karantina Paham Seluk Beluk Proses Dokumentasi di Bandara Soetta
2 Masih Diburu, WN India Lolos Karantina Kabur ke Surabaya, Batam dan Bandung
Cerita WNA Karantina Covid-19 di Hotel PIK, Bebas Berenang dan Jalan Keliling Jakarta