Kasus Pembunuhan Wanita Terbungkus Plastik, Pelaku Belajar Membunuh dalam Tiga Hari
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, terduga pelaku sempat mencari informasi perihal membunuh orang tanpa bersuara di internet. Hal itu ia pelajari selama tiga hari.
Pelaku berinisial R (36) ternyata sempat mempelajari cara untuk membunuh seseorang sebelum menghabisi nyawa AYR (36). Hingga kini, polisi masih terus menyelidiki kasus tersebut.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, terduga pelaku sempat mencari informasi perihal membunuh orang tanpa bersuara di internet. Hal itu ia pelajari selama tiga hari.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
"Pelaku men-searching lagi bagaimana cara membunuh orang supaya tidak bersuara. Itu dipelajari selama tiga hari," katanya kepada wartawan, Sabtu (22/10).
Kemudian, cara itulah yang akhirnya dipakai oleh terduga pelaku dalam membunuh korban di apartemen di kawasan Jakarta Pusat pada Senin (17/10) lalu. Korban diketahui tewas usai ditampar, hingga dicekik oleh R.
Menurutnya, cara yang dilakukan oleh terduga pelaku itu sebenarnya upaya terakhir R dalam menghabisi nyawa korbannya. Pasalnya, ia sempat berencana untuk menyewa pembunuh bayaran.
"Jasa itu (pembunuh bayaran) tidak jadi, karena menurut keterangan pelaku itu tarifnya terlalu mahal dan pelaku tidak sanggup," jelasnya.
Sebelumnya, mayat terbungkus plastik pertama kali ditemukan oleh seorang penjual kopi pada Senin (17/10) sekira pukul 21.00 WIB. Saat itu, penjual kopi yang hendak menutup warungnya mencari gelas kopi di sekitar penemuan mayat tersebut.
Tiba-tiba dia melihat plastik hitam yang cukup besar dan berbentuk menyerupai manusia. Karena mencurigakan, penjual kopi ini melaporkannya ke ketua RT setempat.
"Yang menemukan sebenarnya orang warkop di sebelah, dia lagi nyari gelas kopi sebenarnya, terus ketemu plastik yang ngebuntel kaya gitu," ucap Dian (35), rekan saksi yang menemukan mayat.
Identitas mayat terbungkus plastik yang ditemukan di Jalan Inspeksi Kalimalang, Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, terungkap. Korban merupakan seorang perempuan berinisial AYR (36), warga Pulogebang, Jakarta Timur.
"Nah identitas sudah diketahui dan keluarga sudah kita hubungi yaitu berasal dari Jakarta Timur. Pekerjaan karyawan swasta," ucap Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki, Selasa (18/10).
Dia mengatakan, AYR diduga korban pembunuhan, karena pada bagian mulutnya terdapat bercak darah. Saat ini pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab korban meninggal.
"Dari mulutnya keluar darah, kalau kaki semua mulus tidak ada apa-apa. Terhadap korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Kramatjati untuk dilakukan autopsi," kata dia.
(mdk/fik)