Kasus Pemukulan Pemilik Kafe saat Razia PPKM, Pemkab Gowa Ragu Korban Sedang Hamil
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang melakukan pemukulan terhadap pemilik kafe di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sudah dilaporkan ke polisi. Salah seorang pelapor disebut tengah hamil 9 bulan saat mengalami tindak kekerasan itu.
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang melakukan pemukulan terhadap pemilik kafe di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sudah dilaporkan ke polisi. Salah seorang pelapor disebut tengah hamil 9 bulan saat mengalami tindak kekerasan itu.
Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa meragukan korban sedang hamil dan sengaja membangun opini.
-
Apa sebenarnya yang terjadi dalam video viral pembacokan di Pati? Polisi mengatakan bahwa video itu sebenarnya berawal dari kecelakaan lalu lintas.
-
Siapa korban dalam kejadian yang viral di Pati? Korban diketahui berinisial K (20), warga Desa Mojowalaran Gabus.
-
Di mana video pembacokan di Pati itu terjadi? Ia menjelaskan bahwa TKP itu terjadi di Jalan Umum Rogowongso, Kelurahan Pati Kidul, Kecamatan Pati.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
Kepala Diskominfo Gowa Arifuddin Saeni menduga korban sengaja membangun opini dengan menyebut anggota Satpol PP Gowa memukul wanita hamil saat razia Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Hasil tes dia tidak hamil. Ketika mau di USG yang bersangkutan tidak mau. Ini kan berarti membangun lagi opini bahwa Satpol PP ini memukul orang hamil, padahal tidak," ujarnya kepada merdeka.com, Kamis (15/7).
Sementara itu suami korban, Nur Halim, mengaku istrinya dalam kondisi hamil 9 bulan. Dia menjelaskan, saat razia PPKM, warkop atau kafe miliknya sebenarnya sudah tutup. Namun, saat itu dirinya bersama istrinya sedang menggunakan perangkat musik.
"Awal kejadiannya saya sama istri lagi live (endorse) musik. Karena dengar ada suara musik, mereka (tim PPKM) masuk. Cuma saat itu kami sudah tutup dan tidak ada pengunjung," ujarnya kepada wartawan, Rabu (14/7) malam.
Saat itu, tim PPKM datang menegur dan menasihati agar mematuhi aturan, yaitu tutup pada pukul 19.00 Wita. "Ada satu anggota Satpol masuk dan tunjuki istriku. Sudah itu dia tampar saya, berdiri kulawan dan langsung ditampar istriku padahal lagi hamil," bebernya.
Nur Halim mengaku tidak melawan dan memilih untuk merekam kejadian pemukulan itu. Namun, dia sudah divisum di rumah sakit untuk menjadi bukti saat melapor ke polisi.
"Dia tampar keras pipiku dan istriku. Ada bukti visum dari rumah sakit," kata dia.
Akibat kejadian itu, Nur Halim ingin anggota Satpol PP Gowa yang melakukan kekerasan terhadapnya dan istrinya dipidanakan. "Pokoknya anggota Satpol PP itu harus dipidanakan. Saya tidak terima, makanya saya tempuh jalur hukum," kata dia.
Nur Halim bersama istrinya pun sudah mendatangi Polres Gowa untuk melaporkan kejadian itu. Apalagi aksi kekerasan itu viral di medsos.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bajeng Inspektur Dua Haryanto mengaku pihaknya sudah mendapatkan laporan tentang adanya penganiayaan dilakukan seorang petugas PPKM. Dia mengaku korban telah melaporkan kejadian itu ke pihaknya dan diarahkan untuk ke Polres Gowa.
"Kami bersama tiga fungsi mendatangi TKP (tempat kejadian perkara) dan menginterogasi pemilik kafe atau dalam hal ini korban. Karena korban ingin menggunakan hak hukumnya, jadi kami arahkan untuk ke Polres (Gowa)," ujarnya kepada wartawan.
Haryanto menyatakan, saat pemeriksaan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Gowa, korban yang sedang hamil 9 bulan pingsan. Akibatnya, dia langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Saat tiba di SPKT, beliau (korban) kurang sehat. Jadi laporannya di pertengahan dihentikan karena korban harus dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Meski demikian, saat pemeriksaan awal di TKP, korban sudah menunjukkan hasil visum dari RS Thalia Irham Gowa. Hasil visum tersebut menjadi salah satu barang bukti, selain bangku yang terbuat dari drum.
"Korban sudah menunjukkan hasil visum dari RS," ucapnya.
Baca juga:
VIDEO: Buntut Pemukulan Wanita Hamil 9 Bulan Pemilik Warkop, Satpol PP Dipolisikan
Anggota Satpol PP Pukul Ibu Hamil saat Razia PPKM, Ini Penjelasan Pemkab Gowa
Usai Kena Bogem Mentah Satpol PP, Wanita Hamil ini Alami Kontraksi saat Lapor Polisi
Viral, Aksi Satpol PP Pukul Ibu Hamil saat Razia PPKM Tuai Kecaman Warganet
Razia PPKM, Petugas Satpol PP Arogan Pukul Wanita Hamil dan Suaminya
Viral, Diduga Anggota Satpol PP Gowa Tampar Ibu Hamil saat Penertiban PPKM
Wajib Dicontoh Aparat, Cara Petugas Ingatkan Pedagang Buka saat PPKM Ini Bikin Salut