Kasus polisi tewas terlindas truk HD dilaporkan ke Kementerian ESDM
Hingga kini proses investigasi masih berlangsung. Dalam kejadian tersebut, mobil berpenumpang tiga orang termasuk korban. Mereka bermaksud mengantar makanan pekerja sambil patroli. Diduga terjadi permasalahan komunikasi radio, sopir truk HD melibas mobil nahas tersebut.
Insiden personel Polres Berau Brigadir Agung Faktulyanto (23) dan sekuriti perusahaan tambang PT KJB di Berau, Kalimantan Timur, tewas terlindas truk HD (Heavy Duty), Rabu (12/7), dilaporkan ke Kementerian ESDM. Sementara kasus itu dalam penyelidikan Kepolisian.
"Peristiwa ini sudah dilaporkan ke Kementerian ESDM. Penyebab dan kronologis rinci, menunggu proses investigasi mendalam Kepala Inspektur Tambang dari Direktorat Teknik Lingkungan, Mineral dan Batubara dari ESDM," kata HCGS Department Head PT PAMA Site Jobs Berau, Stanley Wilson Yohanes, dalam keterangannya kepada merdeka.com, Rabu (12/7).
Stanley menegaskan, manajemen PT PAMA ikut berduka, dan menilai insiden itu merupakan kecelakaan kerja hingga mengakibatkan kematian.
"Kejadian itu di peremparan jalan hauling tambang PT KJB, tabrakan antara HD PT PAMA dengan mobil Light Vehicle atau LV PT KJB," ujar Stanley.
"Upaya penyelamatan dan evakuasi usai kejadian, segera dilakukan tim rescue. Korban dibawa ke RSUD Abdul Rivai di Tanjung Redeb Berau, dan satu korban dapat tertolong dan selamat," tambahnya.
"Sedangkan dua orang lainnya meninggal dunia atas nama Amrozi usia 38 tahun, dan anggota Polres Berau atas nama Agung Faktulyanto usia 23 tahun. Ketiganya diketahui sedang dalam transportasi kendaraan, menjalankan tugas pengamanan PT KJB," terangnya.
Stanley memastikan, PT PAMA Persada akan memberikan perhatian, baik terhadap korban maupun keluarga yang ditinggalkan. "Kami menyesali kejadian itu," demikian Stanley.
Sebelumya, Kepolisian juga telah memastikan peristiwa maut di area tambang batubara, di kilometer 23-24 Labanan, Berau. Mobil LV bernomor polisi DA 9055 CK memuat 3 orang, termasuk Brigadir Agung Faktulyanto, dan 2 sekuriti PT KJB, bermaksud mengantar makanan pekerja tambang sambil patroli.
Di perjalanan Jalan Hauling, bertemu unit HD 785 milik PT Pama, yang dioperatori oleh Safri Supriatna. Diduga, terjadi permasalahan komunikasi radio di dalam bilik kemudi HD, sehingga tabrakan HD dan mobil LV tidak terhindarkan. Mobil dobel kabin itu remuk setelah terlindas, dan menewaskan 2 orang termasuk Brigadir Agung dan seorang sekuriti.