Kata Mabes Polri Soal Rumah Ibunda Mahfud Digeruduk Massa
Menanggapi hal itu, Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, kediaman orangtua Mahfud MD itu sebenarnya sudah dijaga oleh anggota polisi.
Rumah ibu dari Menko Polhukam, Mahfud MD yang berada di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, didatangi sejumlah orang yang menggunakan baju koko, sarung, kopiah serta sorban. Kejadian tersebut terjadi pada beberapa hari lalu.
Menanggapi hal itu, Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, kediaman orangtua Mahfud MD itu sebenarnya sudah dijaga oleh anggota polisi.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
"Sebenarnya Polres Pamekasan sudah mengantisipasi terkait dengan kejadian kemarin, yang pertama langkah yang diambil sebenarnya, semenjak bergulirnya kasus MRS ini Polres Sampang telah mengamankan kediaman orangtua Menko Polhukam secara tertutup," kata Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/12).
Ia menjelaskan, mereka yang mendatangi rumah ibunya Mahfud tersebut tidak ada Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP).
"Mereka yang demo kemarin itu yang jelas tidak ada STTP (Surat Tanda Terima Pemberitahuan). Jadi memang tidak ada pemberitahuan, yang ada mereka sebenarnya infonya akan melaksanakan audiensi ke Polres. Namun ternyata mereka membawa massa," jelasnya.
Awi menyebut, untuk massa yang datang pada saat itu kurang lebih berjumlah 600 orang. Jumlah tersebut terdiri dari tiga kelompok.
"Kemudian di antaranya satu kelompok sekitar kurang lebih 100 orang tepat depan kediaman Ibu Menko Polhukam sempat berhenti antara 4 sampai 5 menit. Karena memang anggota sudah siaga di sana, sehingga dapat diantisipasi dan dibubarkan," sebutnya.
Kapolda Jatim Lakukan Pertemuan dengan Tokoh Agama se-Madura
Dengan adanya kejadian itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta langsung melakukan pertemuan terhadap sejumlah tokoh agama serta tokoh masyarakat se-Madura, pada Rabu (2/12).
"Terkait dengan kejadian tersebut yang pertama Polda Jawa Timur telah mengambil langkah-langkah untuk melakukan penyelidikan awal, mengumpulkan data termasuk melakukan klarifikasi beberapa orang khususnya yang dilaksanakan oleh Polres Pamekasan. Kemudian juga dikirimkan tim dari Direktorat pidana umum Polda Jawa Timur untuk mem-back up proses penyelidikannya di sana," ungkapnya.
Dengan adanya pertemuan dengan para tokoh agama dan masyarakat tersebut, ia berharap agar Madura tetap dalam kondisi yang kondusif.
"Karena memang sebenarnya kegiatan ini terjadwal, sehingga dengan kegiatan ini sekalian mencari pokok permasalahan yang ada disana. Sehingga ke depan kita harapkan Madura tetap dalam keadaan kondusif," tutupnya.
(mdk/eko)