Kebakaran hutan meluas, Istana minta Polri segera investigasi & buru pelaku
Menurut Moeldoko, sampai saat ini Polri dan instansi terkait masih melakukan investigasi. Namun, belum ditemukan adanya pelaku yang sengaja menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
Sejumlah daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan mulai dilanda kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Kondisi tersebut diperparah dengan masuknya musim kemarau.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, meminta Kepolisian menindak tegas apabila menemukan pelaku pembakaran hutan dan lahan sebagai sikap tegas pemerintah.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Kapan Pangeran Jayakarta mendirikan permukiman di hutan yang kemudian menjadi Jatinegara? Pembukaan lahan baru dimulai sekitar tahun 1619, setelah VOC mulai mengusai wilayah di sepanjang pantai Banten sampai Jakarta yang saat itu masih bernama Jayakarta.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
"Kami serahkan ke Kepolisian untuk melakukan investigasi, bekerjasama dengan unsur lain. Kami tegas kalau ada sesuatu yang direncanakan itu, akan diseleksi secara hukum," kata Moeldoko di kantornya, gedung Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/7).
Menurut Moeldoko, sampai saat ini Polri dan instansi terkait masih melakukan investigasi. Namun, belum ditemukan adanya pelaku yang sengaja menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Belum ada yang ketangkap," ucap Moeldoko.
Moeldoko mengingatkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta instansi terkait lainnya untuk mewaspadai kondisi ini. Sebab, dalam waktu dekat akan digelar Asian Games di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan.
"Kami mengingatkan kembali, hati-hati pada tahun ini akan ada Asian Games dan annual meeting di Bali, worldbank dan IMF," kata mantan Panglima TNI ini.
"Musim panas yang akan kita hadapi ini, agar semakin meningkatkan kesiapsiagaan," sambung dia.
Reporter: Hanz Salim
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jelang Asian Games, Wakapolri sebut persoalan kabut asap sedang ditangani
Panglima TNI yakin gangguan asap dapat diatasi selama Asian Games 2018
Mencekamnya Desa Mati di Yunani usai dilalap kebakaran hebat
Ikut patroli pakai helikopter, Panglima TNI saksikan lahan terbakar di Sumsel
Kebakaran besar terjadi di Yunani, 24 orang tewas 150 terluka
Jelang Asian Games, pemerintah antisipasi kebakaran hutan
360 Hektare lahan di Sumsel terbakar dalam sepekan, hotspot makin menyebar