'Kedepankan Prinsip Persaudaraan dan Jaga Kepentingan Bersama'
Tidak ada satu pun ajaran membenarkan saling merendahkan apalagi sampai melakukan kekerasan mengatasnamakan agama.
Esensi dari beragama adalah saling menghargai antar-sesama tanpa memandang rendah orang berbeda suku, agama dan golongan. Tidak ada satu pun ajaran membenarkan saling merendahkan apalagi sampai melakukan kekerasan mengatasnamakan agama.
"Harus mengedepankan prinsip persaudaraan, solidaritas, persatuan dan menjaga kepentingan bersama. Itu semuanya adalah esensi dari ajaran agama," kata Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Siti Musdah Mulia dalam keterangannya, Jumat (19/3).
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Di mana Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan? Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9)
-
Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menunjukkan semangatnya dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia? Sosok yang akrab dijuluki Bapak Pendidikan Nasional itu bekerja keras memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia di tengah penjajahan pada masa itu.
Selain itu, menurutnya, pendidikan agama juga mendorong seseorang untuk mencintai dan menghormati bangsanya. Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah harus berupaya bagaimana pendidikan keagamaan mengedepankan nilai-nilai kasih sayang dan toleransi lebih dominan di masyarakat.
"Karena itulah intisari dari pendidikan agama agar bisa menjadi manusia yang memanusiakan antar-sesama," tuturnya.
Dia juga mendorong ditanamkannya nilai-nilai penghormatan terhadap sesama, menghormati kelompok disabilitas, termasuk jangan mengambil yang bukan haknya. "Tidak boleh korupsi atau melakukan pungli. Semua itu adalah moralitas," imbuh Guru Besar Pemikiran Politik Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Lebih lanjut, Musdah menyebut, bahwa pendidikan keluarga itu juga penting. Sehingga orangtua harus belajar juga bagaimana menjadi bapak dan ibu yang baik. Karena namanya akhlak mulia harus dimulai dari pendidikan di keluarga.
"Pendidikan dengan memberikan contoh teladan harus dilakukan oleh orangtua demikian juga dengan guru. Karena kalau gurunya enggak memberikan teladan tentu akhlak kepada anak itu tidak bisa terbentuk," jelas Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) itu.
Musdah juga mengatakan dalam menumbuhkan akhlak mulia melalui pendidikan agama di lembaga pendidikan dirinya berkaca pada model pendidikan di beberapa negara maju. Contohnya, anak-anak lebih diajarkan tentang pentingnya disiplin.
Musdah juga mengatakan dalam menumbuhkan akhlak mulia melalui pendidikan agama di lembaga pendidikan dirinya berkaca pada model pendidikan di beberapa negara maju. Contohnya, anak-anak lebih diajarkan tentang pentingnya disiplin.
"Karena akhlak mulia itu berasal dari situ, bagaimana kita berhati-hati dan bisa menghargai orang lain. Jadi kita harus saling menghargai, karena akhlak mulia itu dimulai dengan penghargaannya terhadap orang lain," tandasnya.
Baca juga:
Telah Memenuhi Kriteria, IAIN Padangsidimpuan Siap Alih Status Jadi UIN
Anggaran Kartu Indonesia Pintar Kuliah 2021 Capai Rp 2,5 Triliun
DPR Minta Mendikbud Nadiem Siapkan Juknis Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Menkes: Perkawinan Anak Bentuk Pelanggaran Hak Anak
Mengenal Taman Edukasi Cikalong Tabalong, Wadah Diskusi Seni & Lingkungan di Cirebon
Pemprov DKI Belum Putuskan Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka