Keindahan Tempat Wisata Ini Pernah Rusak Setelah Viral di Medsos, Berikut Daftarnya
Tempat wisata yang dulunya indah, menjadi rusak akibat warga berbondong-bondong datang ke lokasi setelah viral di medsos
Pengunjung berlomba-lomba berdatang akhirnya menyebabkan kerusakan tempat wisata.
Keindahan Tempat Wisata Ini Pernah Rusak Setelah Viral di Medsos, Berikut Daftarnya
Media sosial merupakan strategi marketing gratis dan mudah untuk menarik perhatian massa. Maka, tak jarang media sosial sering digunakan oleh sebagai media promosi. Sayangnya, keviralan dapat tidak terkontrol.
Destinasi wisata di Indonesia sering kali menjadi korban akibat viral di media sosial. Pengunjung yang berlomba-lomba berdatang akhirnya menyebabkan kerusakan tempat wisata.
- Viral Gibran Kepleset Lidah Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat, Begini Cerita Lengkapnya
- Viral Puluhan Ular Terbakar di Gunung Sindur Bogor
- Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor
- Nenek Rohaya Meninggal Dunia di Usia 77 Tahun, Begini Kisah Cintanya yang Pernah Viral
Wisatawan biasanya sangat suka datang ke lokasi wisata yang tengah viral. Sesampainya di tempat, tak sedikit yang berswafoto, bahkan ada yang sembarangan membuang sampah, Sehingga lingkungan menjadi kotor, dan mencemari sekitarnya.
Ini dia deretan destinasi wisata yang pernah rusak akibat viral di media sosial.
Ranu Manduro di Mojokerto, Jawa Timur
Sebuah area yang dulunya merupakan bekas tambang pasir, meskipun bukan tujuan wisata, tiba-tiba menjadi terkenal di media sosial karena kecantikan alamnya yang dianggap mirip dengan New Zealand.
Semuanya dimulai dari sebuah video yang menjadi viral di media sosial. Dengan latar lagu "Sunday Best" yang dinyanyikan oleh Surfaces, video tersebut menampilkan pemandangan indah hamparan gunung di Ranu Manduoro, Mojokerto, Jawa Timur, yang mirip dengan New Zealand
Namun, sayangnya, kepopuleran viral Ranu Manduro malah berdampak negatif.
Video yang menjadi viral memicu rasa penasaran para wisatawan lokal, khususnya anak muda, untuk datang ke lokasi tersebut.
Akibatnya, ribuan sepeda motor memenuhi Ranu Manduro dan mengubahnya dari tempat yang indah menjadi pemandangan yang tidak sedap akibat sampah plastik yang ditinggalkan oleh para pengunjung.
Amaryllis Garden
Taman tersebut sempat viral di media sosial karena keindahan bunganya yang mekar dalam jumlah banyak.
Taman bunga Amarylis yang dipenuhi dengan bunga Lili Hujan segera menjadi pusat perhatian para wisatawan yang ingin ber-selfie di antara bunga-bunga yang indah.
Namun, pada akhirnya taman tersebut juga menjadi rusak setelah pengunjung yang datang membludak hingga menginjak-injak tanaman.
Beruntungnya, bunga-bunga di taman yang terletak di Gunungkidul, Yogyakarta, masih dapat mekar setiap tahunnya.
Saat ini, untuk menghindari risiko yang sama, pemilik kebun tersebut harus menyediakan jalur khusus bagi pengunjung yang ingin mengabadikan momen dengan berfoto.
Negeri di Atas Awan, Desa Citorek
Desa Citorek, yang terletak di Lebak, Banten, juga mengalami situasi di mana tempat wisatanya menjadi viral di media sosial dan diserbu oleh banyak pengunjung.
Sesuai dengan julukannya sebagai 'Negeri di atas Awan', Desa Citorek memang menawarkan pemandangan alam yang langka, terletak di atas lapisan awan, yang sulit dijumpai di lokasi lain.
Nyatanya, Pemerintah Kabupaten Banten pernah terpaksa menutup sementara Desa Citorek sebagai tindakan pencegahan terhadap lonjakan pengunjung yang terus meningkat, yang dapat merusak infrastruktur desa.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah setempat pernah menerapkan kebijakan di mana setiap pendaki diharuskan memberikan uang jaminan sebesar Rp500 ribu, yang dapat dikembalikan saat turun, dengan syarat membawa kembali sampah yang mereka bawa naik.
Rumah Abah Jajang
Rumah Abah Jajang sempat membuat iri warganet karena keindahannya yang berhadapan langsung dengan pemandangan indah. Rumah Abah Jajang, yang terletak di sebuah desa dengan pemandangan air terjun di depannya, pernah menjadi viral.
Namun, setelah dikunjungi oleh banyak pendatang, halamannya mengalami kerusakan. Pemandangan hijau di depan rumah Abah Jajang yang sebelumnya diakui sebagai rumah idaman di masa tua, kini telah hilang.
Meskipun masih ada beberapa tanaman bunga di sekitarnya, namun sebagian besar halaman rumah mengalami perubahan drastis akibat injakan warga yang datang, penasaran dengan rumah tersebut. Kini, kondisi rumah Abah Jajang sudah pulih seperti semula, asri, dan nyaman.