Kejar Status Geopark Dunia, Banyuwangi Dapat Sokongan BPPT
Fenomena api biru (blue flame) di Gunung Ijen merupakan yang terluas di dunia. Kawah di Ijen tersebut juga merupakan kawah terasam di dunia. Sedangkan Pulau Merah dan kompleks gua di TN Alas Purwo merupakan daerah yang mengalami fenomena mineralisasi.
Pengembangan Geopark Banyuwangi mendapat dukungan penuh dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). BPPT siap membantu teknologi yang dibutuhkan Banyuwangi untuk menuju jaringan geopark global (United Nations Global Geeopark).
Hal itu ditegaskan Kepala BPPT Hammam Riza Indra saat menggelar workshop aplikasi inovasi dan teknologi BPPT dalam pengembangan geopark banyuwangi di Banyuwangi, Kamis (11/7/2019). Workshop ini digelar BPPT di sela-sela acara Rapat Kerja Teknologi Sumber Daya Alam BPPT di Banyuwangi yang berlangsung selama empat hari.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
Dikatakan Hammam, workshop ini digelar untuk mengetahui teknologi pengembangan sumber daya alam apa yang akan dibutuhkan Banyuwangi. Ada beberapa teknologi yang telah dikembangkan BPPT yang bisa dimanfaatkan Banyuwangi untuk mengembangkan kawasan geoparknya di Kawah Ijen, Pulau Merah, hingga Taman Nasional Alas Purwo.
"Bisa dari teknologi pengolahan air bersih siap minum, hingga pemetaan sumber daya wilayah. Kawasan geopark itu akan kita ungkit dengan adanya penggunaan tekonologi. Ini yang menjadi landasan. Supaya pembangunan geopark yang berlandaskan tekonologi akan membawa menfaat ekonomi bagi daerah," kata dia.
©2019 Merdeka.com
Hammam menambahkan, BPPT akan mendukung pengembangan geopark Banyuwangi dari hulu ke hilir. Semua layanan yang dimiliki BPPT, seperti proses pengujian, tekonologi, hingga komersialisasi lewat teknopraner akan disiapkan untuk mendukung geopark Banyuwangi.
"Itu semua akan kita dorong untuk pengembangan kekayaaan geopark. Targetnya, kita ada kerjasama untuk pengembangan geopark, sehingga perencanaan kita akan bisa memenuhi kriteria-kriteria yang diperlukan untuk menuju UN Global Geopark," bebernya.
Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai salah satu dari kawasan Taman Bumi atau Geological Park (Geopark) Nasional 2018 oleh Komite Geopark Nasional. Ada tiga situs yang masuk dalam kawasan geopark nasional, yaitu Blue Fire di Gunung Ijen, Pulau Merah, dan Taman Nasional (TN) Alas Purwo.
Fenomena api biru (blue flame) di Gunung Ijen merupakan yang terluas di dunia. Kawah di Ijen tersebut juga merupakan kawah terasam di dunia. Sedangkan Pulau Merah dan kompleks gua di TN Alas Purwo merupakan daerah yang mengalami fenomena mineralisasi.
Pulau Merah merupakan sisa dari perjalanan magma di bawah gunung api purba. Singkapan batuan di Pulau Merah sangat ideal dijadikan laboratorium geologi dunia untuk mempelajari proses alterasi dan mineralisasi emas tembaga. Adapun jejak geologi di dalam Gua Istana yang berada di TN Alas Purwo menggambarkan bahwa daerah tersebut merupakan laut dangkal yang mengalami proses geologi sampai menjadi daratan.
©2019 Merdeka.com
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan terima kasihnya kepada BPPT yang turut mendukung upaya Banyuwangi menjadi UN Global Geopark. "Teknologi pengembangan sumber daya alam yang dimiliki BPPT tentunya akan mengakselerasi proses pengajuan Banywuangi menjadi geopark dunia," kata Anas.
Anas menjelaskan bahwa penetapan Banyuwangi menjadi geopark nasional dan kini berlanjut pada proses pengajuan menajdi geopark dunia akan menjadi pendorong Banyuwangi untuk mengoptimalkan sektor pariwisata berbasis alam.
"Dengan status geopark ini, akan semakin melengkapi keberadaan Blue Fire Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo yang sebelumnya ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Sekaligus ini akan memperkuat positioning Banyuwangi yang menyajikan ekowisata, pariwisata berbasis alam," jelas Anas.
(mdk/paw)