Keluarga ABK lega pihak perusahaan bantu pembebasan 7 sandera
Keluarga korban mengaku lega, upaya pembebasan sandera kini sedang ditangani pemerintah.
Sejumlah istri dari ABK yang diduga disandera kelompok militan Abu Sayyaf, kini merasa lega setelah wakil pemerintah, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang datang menemui mereka.
"Perusahaan berjanji akan membantu, tidak akan lepas tangan. Bahasan dengan perusahaan tidak sampai ke pembayaran tebusan," kata Alona, istri ABK Robin (37) kepada wartawan di rumahnya, kawasan Sungai Lais, kelurahan Pulau Atas, Samarinda, Kamis (23/6) petang.
Alona menerangkan, sekarang dia sudah bisa sedikit lebih tenang, lantaran kini tujuh ABK yang disandera menjadi tanggung jawab negara.
"Sudah tenang, negara sudah mengetahui. Ada pernyataan resmi dari Pak Wali Kota. Karena kan kemarin dinilai itu berita bohong. Sekarang kan sudah diakui," terangnya.
"Pemerintah tidak tinggal diam, otomatis ikut memperhatikan. Bukan lagi soal perusahaan tapi ini tanggung jawab negara," tegasnya.
Dian Megawati Ahmad, istri dari ABK Ismail, sekarang dia juga sudah bisa tenang, lantaran kini sudah dalam penanganan pemerintah. Bahkan kata Dian, perusahaan terus membangun komunikasi bersama dengan dia dan istri ABK lainnya.
"Iya, Alhamdulillah ini sudah berada dalam penanganan pemerintah," kata Dian.
ABK tugboat Charles 00, Ismail dan Robin, merupakan dua dari tujuh ABK yang disandera militan Abu Sayyaf. Lima orang lainnya adalah Sofyan, Mabrur Dahri, Syahril, M Nasir serta Kapten Ferry Arifin.
Sementara Siti Nur Khadijah, istri dari ABK Rudi Kurniawan, salah seorang dari enam ABK yang dibebaskan menambahkan, dalam sambungan telepon dengan suaminya, insiden penyanderaan dengan itu terjadi di perairan Sambuaga.
"Ya benar, suami saya bilang ada dua perahu mendekati ke tugboat, bawa tiga dan empat orang dari tugboat," tegas Siti kepada merdeka.com.
Diketahui, tujuh ABK tugboat Charles 00 PT Rusianto Bersaudara, dipastikan disandera militan. Kepastian itu disampaikan Wali Kota Syaharie Jaang berdasarkan keterangan pihak perusahaan PT Rusianto Bersaudara.
Kamis (23/6) pagi tadi, diadakan rapat maraton Wali Kota, TNI AL, TNI AD, BIN dan BAIS, di kantor perusahaan, Jalan Mulawarman, Samarinda. Kepastian itu segera disampaikan Wali Kota ke Kemendagri.