Keluarga diminta paling pertama perangi kejahatan seksual & narkoba
"Ibu-ibu juga sangat menentukan, termasuk dalam hal bagaimana perilaku suaminya di politik."
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memotivasi para istri dan keluarga anggota Fraksi PDIP untuk aktif memerangi dan mencegah kejahatan seksual terhadap anak dan narkoba.
Pernyataan itu disampaikan Megawati dalam sambutan acara buka bersama digelar di rumah dinas Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani di Jakarta. Hadir juga 104 dari total 109 anggota Fraksi PDIP di DPR dan para menteri.
"Keluarga adalah pangkal utama dari sebuah kehidupan, terutama ibunya, kalau sampai lupa atas perannya itu, itu yang mengkhawatirkan," kata Megawati dalam keterangan persnya, Jakarta, Rabu (22/6).
Dalam acara ini, Megawati sengaja mewajibkan para anggota fraksi menghadirkan keluarganya. Sebab, mereka adalah yang menjadi motivator sekaligus pengontrol.
"Saya sekarang ini sebagai orang yang tidak hanya ketua umum saja, tetapi sering juga sampaikan ceramah di mana-mana. Kalau kita baca di media, kekerasan seksual terhadap anak-anak, soal narkoba, lalu saya berpikir, kenapa saya tidak berpikir untuk bicara kepada ibu-ibu di organisasi yang saya jadi ketua umumnya," ujarnya.
Megawati mengingatkan betul kepada para istri anggota Fraksi PDIP untuk menjadikan keluarga sebagai penjara paling menentukan. Untuk itulah, Megawati juga memastikan bahwa para istri anggota Fraksi PDIP terus berinteraksi dalam langkah politik partai. Megawati bahkan akan mengikuti langsung arisan dengan mereka dan mengecek langsung apakah nanti hanya menjadi forum ngerumpi atau menjadi wadah perjuangan.
Di sisi lain, Megawati juga mengungkapkan bahwa dengan adanya pertemuan rutin ke depannya masing-masing keluarga saling mengenal. "Dengan saling mengenal dengan keluarga, dengan begitu, maka terjadi saling kontrol, menjadi lingkungan kita membesar untuk melakukan penjagaan bersama. Di sinilah posisi Ibu menjadi sangat penting," ujarnya.
"Ibu-ibu juga sangat menentukan, termasuk dalam hal bagaimana perilaku suaminya di politik. Ketika pulang membawa uang berapa, itu uang halal atau bukan. Sehingga suaminya tidak kena masalah hukum. Kemudian masalah narkoba, ketika melihat anak-anak muda kita bergelimpangan, dibuang oleh keluarganya sendiri. Kenapa ibunya tidak tahu, tidak terurus, sampai anaknya terbuang," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati sempat menceritakan bagaimana banyak ibu-ibu mengaku punya kesibukan luar biasa sehingga tidak bisa mengurus keluarga. Padahal, kesibukannya itu hanyalah karena tidak mau ketinggalan jam tayang sebuah sinetron di televisi.
"Ini yang mau saya lihat, apakah nanti ibu-ibunya lembek atau bisa kuat. Kalau lembek nanti lihat saja, pasti akan saya marahin" tantang Megawati.