Keluarga kecelakaan Lubuklinggau sebut Kapolda Sumsel berbohong
Keluarga kecelakaan Lubuklinggau sebut Kapolda Sumsel berbohong. Adik ipar almarhumah Surini (54), Matsa (54) mengatakan, keluarga mereka tidak ada hubungan sama sekali dengan tersangka Brigadir K seperti yang diklaim Irjen Pol Agung. "Tidak benar, itu bohong. Jangan kan keluarga, kenal saja tidak."
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, mengklaim para korban dan Brigadir K masih memiliki hubungan famili. Informasi itu didapatkannya dari seorang keluarga korban.
Pernyataan Agung langsung dibantah tegas keluarga korban yang mengalami langsung kejadian nahas itu. Keluarga menyebut isu tersebut adalah kebohongan besar.
Adik ipar almarhumah Surini (54), Matsa (54) mengatakan, keluarga mereka tidak ada hubungan sama sekali dengan tersangka Brigadir K seperti yang diklaim Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto beberapa hari lalu.
"Tidak benar, itu bohong. Jangan kan keluarga, kenal saja tidak, bagaimana ada hubungan keluarga," ungkap Matsa saat dihubungi merdeka.com, Selasa (25/4).
Matsa tidak mengetahui maksud klaim tersebut. Sebab, pemahamannya hanya sebatas mencari nafkah sebagai petani.
"Maksudnya apa tidak tahu, apa ada kepentingan lain, kurang paham. Yang paham kami ke ladang, bertani, dan makan," ujarnya.
"Saya tegaskan sekali lagi, saya bertanggung jawab bahwa kami tidak ada hubungan keluarga dengan polisi itu (Brigadir K)," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, para korban dan Brigadir K masih memiliki hubungan famili. Hal itu didapatkannya dari seorang keluarga korban.
"Tadi ngobrol dengan pakde almarhum Indra, bahwa Brigadir K ada famili dengan korban," ungkap Agung, Senin (24/4).
Baca juga:
Kapolres Lubuk Linggau akui keliru dalam insiden penembakan
Ini video usai polisi menembaki sekeluarga dalam Honda City
Sopir Honda City hindari razia karena STNK mati dan tak punya SIM
Mabes Polri dalami aksi penembakan polisi di Lubuk Linggau
Keluarga korban sebut polisi berdalih Surini tewas karena kecelakaan
Korban insiden Lubuklinggau baru dievakuasi usai marahi polisi
Insiden Lubuk Linggau, korban sebut polisi tembaki mobil dari dekat
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Apa yang membuat polisi curiga dengan tali yang dipakai mengikat satu keluarga? "DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu," ucapnya, Senin (18/3).
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Kapan mobil itu ditabrakkan bocah ke tembok? Ternyata kejadian yang sempat menjadi tontonan pengunjung mall itu, terjadi pada hari Minggu, (21/4) lalu untuk lokasinya berada di Mall Of Indonesia (MOI).
-
Bagaimana polisi menangani dua pria yang bertengkar di acara hajatan tersebut? Demi mengembalikan kesadaran para pelaku, polisi pun melakukan tindakan. Keduanya diguyur air kolam yang berlokasi di kantor setempat.