Keluarga korban sandera bakal geruduk kantor PT Rusianto Bersaudara
Keinginan keluarga korban itu tentu bukan tanpa alasan.
Komunikasi yang dijalin PT Rusianto Bersaudara kepada keluarga korban sandera kelompok bersenjata Filipina diduga Abu Sayyaf, dinilai masih minim. Mereka rencananya mendatangi kantor pusat PT Rusianto Bersaudara, di Jalan Mulawarman, Senin (4/7) mendatang.
Inisiatif mendatangi kantor perusahaan, diutarakan salah seorang istri korban sandera Robin Piter, Elona Rahmadani (33). Ini tercetus usai melakukan doa bersama keselamatan tujuh sandera, Jumat (1/7) pagi tadi di kediamannya, mes karyawan PT Rusianto Bersaudara, Sungai Lais, Samarinda.
Keinginan keluarga korban itu tentu bukan tanpa alasan. Sebab, sejauh ini informasi proses pembebasan sandera banyak diketahui keluarga korban sandera dari pemberitaan, bukan langsung dari perusahaan.
"Senin (4/7) nanti, kami ke kantor perusahaan. Menanyakan nego-nego perusahaan seperti apa. Kan katanya terus komunikasi (dengan penyandera), kemajuannya seperti apa," kata Elona, dalam perbincangan bersama wartawan, Jumat (1/7).
"Kami tahu, di tim Crisis Center di Jakarta, ada juga orang-orang perusahaan. Ya itu, kami mau tahu prosesnya. Kemajuan komunikasi perusahaan sejauh mana? Untuk itu inisiatif kami ke sana (mendatangi perusahaan)," ujar Elona.
Rencana mendatangi kantor pusat perusahaan tempat ketujuh sandera bekerja itu, juga dibenarkan istri Ismail, salah seorang korban sandera lainnya, Dian Megawati Ahmad. "Iya ke kantor pusatnya perusahaan bersama orang-orang dari PPI (Pergerakan Pelaut Indonesia), menanyakan kembali proses pembebasan," kata Dian, saat dikonfirmasi merdeka.com.
Dian menambahkan, dia dan beserta keluarga korban sandera lainnya, tetap menyimpan harapan besar agar suami mereka, bisa kembali pulang dan berlebaran bersama mereka.
"Mudah-mudahan semakin ada titik terang mas agar bisa kembali sebelum lebaran. Amin Ya Rabbal Alamin," pungkas Dian.
Di sela perbincangan wartawan di kediaman Elona yang juga menjadi Posko Informasi Keluarga Korban Sandera, juga muncul beberapa tetangganya, yang terus memberikan dukungan moril. Para tetangga juga menyebut komunikasi perusahaan kepada keluarga korban terbilang minim, tidak ada kemajuan berarti.