Keluarga Korban Sriwijaya: Pipit Pesan Ingin Dimakamkan Sebelah Anaknya
"Sesuai prosedur peti memang tidak boleh dibuka, namun perwakilan keluarga yakni istri dan saudara korban telah melihat jenazah secara langsung saat proses identifikasi," ucapnya.
Keluarga, Pipit Piyono, korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 rupanya sempat berpesan sebelum pergi. Dia ingin dimakamkan di sebelah pusara sang anak, yang telah lebih dulu meninggal.
"Sebelum berangkat sempat berpesan, seandainya dirinya tiada agar dimakamkan bersebelahan dengan kuburan anaknya yang telah terlebih dahulu meninggal dunia," kata Paman Pipit, Sabar di Lampung Selatan, dikutip dari Antara, Sabtu (16/1).
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Pipit adalah salah seorang korban Sriwijaya Air asal Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung. Jasadnya telah berhasil di identifikasi oleh Tim DVI Mabes Polri.
Sang paman, menjemput kedatangan jenazah di Bandara Radin Inten II Lampung.
Sabar mengatakan, meski masih berduka dirinya beserta keluarga merasa bersyukur jasad korban bisa ditemukan dan dikenali.
"Kami sangat bersyukur atas ditemukannya keluarga kami, dan rencananya akan kami bawa pulang untuk dimakamkan secara langsung," ucapnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan rencana keluarga korban Pipit Piyono akan dimakamkan di Tiyuh (kampung) Toto Makmur di Kabupaten Tulang Bawang Barat.
"Rencananya akan dimakamkan di Tiyuh Toto Makmur di Kabupaten Tulang Bawang Barat tepatnya di kediaman korban," katanya lagi.
Menurutnya, berdasarkan prosedur keluarga telah menyetujui bahwa tidak ada prosesi pembukaan peti jenazah.
"Sesuai prosedur peti memang tidak boleh dibuka, namun perwakilan keluarga yakni istri dan saudara korban telah melihat jenazah secara langsung saat proses identifikasi," ucapnya.
Baca juga:
Jenazah Pipit Piyono, Korban Kecelakaan Sriwijaya Air Diserahkan ke Keluarga
Duka Keluarga Warnai Pemakaman Pramugari Korban Sriwijaya Air SJ-182
Tim SAR Gunakan 3 Kapal Pendeteksi Air Dalam Cari Korban dan CVR Sriwijaya SJ 182
Tim DVI Terima 162 Kantong Jenazah Terkait Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182
Keluarga Makamkan Jenazah Isti Prastika, Pramugari Sriwijaya Air di Depok Siang Ini