Keluarga sandera ABK Charles tak sabar tunggu kepastian pemerintah
pembebasan sandera dari TB Charles berbeda. Pemerintah terkesan tidak memedulikan.
Keluarga ABK TB Charles terus menanti pembebasan sandera. Sampai batas waktu bayar tebusan hari ini, mereka tidak kunjung mendapatkan kepastian, suami dan keluarga mereka.
Para sandera disekap Al Habsy Misaya, salah satu faksi militan Abu Sayyaf. Sedangkan keluarga mulai cemas dengan keadaan para keluarga disandera.
"Tetap, ada batas kesabaran nanti. Ya, ada batasnya nanti," kata ayah kandung ABK Charles kapten Ferry Arifin, Abdul Muis, kepada wartawan, Senin (15/8).
Muis mengaku, pembebasan sandera dari TB Charles berbeda. Pemerintah terkesan tidak memedulikan.
"Kalau soal berpikir bahwa pembebasan ABK Charles ini, kok lama sekali, itu pasti ada ya. Tapi kita tetap yakinkan diri, bahwa pemerintah menjalankan kewajibannya melindungi WNI. Itu kan ada di dalam undang-undang," ujar Muis.
Pemerintah telah berulang kali menegaskan tidak akan membayar tebusan 250 juta peso Filipina, kepada Al Habsy Misaya, yang menyandera 4 ABK Charles masing-masing M Nasir, M Sofyan, Robin Piter serta Ismail. Meski demikian, Muis menginginkan, tetap ada negosiasi yang dijalankan, yang memungkinkan nilai tebusan, bisa diturunkan.
"Mudahan bisa turun lagi. Pemerintah kan tidak bayar karena soal harga diri. Soal perusahaan dengan pemerintah ini mungkin belum ada titik temu (soal nego dan nilai tebusan)," ungkap Muis.
Muis kembali menegaskan, bahwa kesabaran keluarga ABK, ada batasannya. Sekali lagi dia berharap, perusahaan dan pemerintah, bisa membebaskan suami dan keluarga ABK Charles.
"Kalau sampai kapan tidak ada kejelasan itu kan namanya pembiaran. Tapi sekali lagi bahwa saya yakin, dan berharap bisa secepat mungkin," ungkap Muis.
"Ya kalau menunggu dan menunggu terus kan, ada batasnya mas. Setidaknya bisa benar dipastikan, mereka sandera bisa dibebaskan dengan kondisi selamat," tambah istri ABK Robin Piter, Elona Rahmadani.