Keluarkan 7 Kali Awan Panas, Status Gunung Merapi Masih Waspada
Dia menerangkan, dari data yang dimiliki BPPTKG hingga saat ini belum ada perubahan signifikan dari kondisi Gunung Merapi. Hanik pun menjabarkan berdasarkan parameter yang dipunyai BPPTKG kondisi Gunung Merapi pun disebut belum mengkhawatirkan.
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Sabtu (2/3). Tujuh kali awan panas ini terjadi sejak pukul 04.51 hingga pukul 05.40 WIB.
Awan panas guguran terjadi pukul 04.51, 04.54, 05.03, 05.07, 05.10, 05.33, dan 05.40 WIB dengan jarak luncur maksimal dua kilometer. Kemudian disusul awan panas guguran pada pukul 05.33 dan 05.40. Jarak luncur awan panas guguran ini masing-masing 800 dan 900 meter.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida membenarkan terjadinya luncuran awan panas guguran tersebut. Dia menyebut awan panas guguran yang terjadi merupakan fenomena yang biasa terjadi di Gunung Merapi yang tengah dalam fase pembentukan kubah lava dan fase awan panas.
"Sekarang memang fase awan panas dan pembentukan kubah lava. Awan panas guguran masih kecil dan berada dalam radius yang ditentukan dan belum sampai radius tiga kilometer," katanya di Kantor BPPTKG, Sabtu (2/3).
Dia menerangkan, dari data yang dimiliki BPPTKG hingga saat ini belum ada perubahan signifikan dari kondisi Gunung Merapi. Hanik pun menjabarkan berdasarkan parameter yang dipunyai BPPTKG kondisi Gunung Merapi pun disebut belum mengkhawatirkan.
"Data-data sampai sekarang belum ada perubahan data yang signifikan. Dari parameter yang ada belum mengkhawatirkan. Kami terus memantau 24 jam dan terus kita evaluasi jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi akan segera di tinjau kembali," jelasnya.
Hanik menambahkan jika belum ada kenaikan status Gunung Merapi. Saat ini Gunung Merapi berada di level II atau berstatus waspada.
"Untuk saat ini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan Gunung Merapi dalam Status Waspada atau Level II. Radius bahaya masih tetap tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi," pungkas Hanik.
Baca juga:
Gunung Merapi Semburkan 7 Kali Awan Panas
Memantau Aktivitas Gunung Merapi yang Berstatus Waspada
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,1 Km
Selama 23 Hari, Terjadi 12 Kali Awan Panas Guguran di Gunung Merapi
Warga Lereng Merapi Lebih Takut Lahar Hujan Ketimbang Guguran Lava
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Hujan Abu Potensi Terjadi