Kemas vaksin palsu, pelaku gunakan botol bekas tak steril
Vaksin palsu, tub dari rubber tub penutup karetnya itu nampak warnanya lebih suram daripada yang asli.
Terbongkarnya sindikat pemalsu vaksin untuk bayi oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri menjadi momok menakutkan di tengah masyarakat. Pasalnya, vaksin tersebut sangat penting bagi bayi.
Atas kasus tersebut, penyidik sudah mengamankan 13 orang dengan peran yang berbeda-beda. Dirtipideksus Bareskrim Brigjen Agung Setya mengatakan dalam pengemasannya, para pelaku menggunakan sejumlah botol bekas dari rumah sakit.
"Hasil penyidikan untuk mengemas vaksin palsu pelaku menggunakan botol-botol bekas yang dikumpulkan dari rumah sakit," ujar Agung kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (27/6).
Sementara itu, Agung pun mengungkapkan cara bedakan antara vaksin asli dan palsu. Perbedaan terletak pada tub dari rubber tub penutup botol vaksi.
"Vaksin palsu, tub dari rubber tub penutup karetnya itu nampak warnanya lebih suram daripada yang asli dan bentuknya tidak rapi," jelasnya.
"Karena impact dari vaksin tidak tampak. Vaksin palsu atau asli orang diberikan tidak nampak secara langsung. Baru nanti setelah ada kuman yang menyerang karena dia tidak divaksin baru nampak dia terserang itu," tandasnya.
Sebelumnya, terkuaknya kasus praktik peredaran vaksin palsu untuk bayi berawal dari informasi masyarakat dan pemberitaan di media massa mengenai adanya bayi yang meninggal dunia setelah diimunisasi.
"Kasus ini sudah kami selidiki sejak tiga bulan lalu dan sekarang terungkap bahwa peredaran vaksin palsu untuk imunisasi bayi sudah berlangsung selama belasan tahun," jelas Agung.
Berdasarkan informasi awal tersebut, kata Agung, penyidik Bareskrim kemudian mengumpulkan data-data dan fakta di lapangan untuk dijadikan bahan penyelidikan.
Pihaknya menyayangkan adanya temuan kasus ini. Agung mengimbau kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait agar lebih peduli terhadap kualitas kesehatan anak-anak.
"Terungkapnya vaksin palsu ini telah meresahkan masyarakat. Kasus ini harus kita berangus hingga ke akar-akarnya," tegasnya.
-
Bagaimana cara mengatasi rasa lapar palsu? Mengatasi rasa lapar palsu bisa dilakukan dengan menunggu sekitar 10–15 menit sebelum memutuskan untuk makan.
-
Apa itu obat cacing? Obat cacing, seperti namanya, dirancang untuk mengatasi infeksi cacing di dalam tubuh manusia. Cacing-cacing yang sering diatasi oleh obat cacing termasuk cacing gelang, cacing kremi, dan cacing pita.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Bagaimana cara merawat kuku palsu? Pilih Salon Perawatan Kuku yang Terpercaya
-
Apa itu Pallu Butung? Pallu Butung ini termasuk hidangan penutup khas Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar. Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
Laporan reporter Galih Nugroho
Baca juga:
Komisi IX DPR endus banyak oknum terlibat edarkan vaksin palsu
Kasus vaksin palsu, Mabes Polri kembali amankan 2 distributor
Kemenkes perintahkan RS & Puskesmas gelar vaksin ulang
Ketua DPR sebut vaksin palsu karena keteledoran BPOM
Kementerian Kesehatan: Tak perlu khawatir peredaran vaksin palsu
Ada 4 RS di DKI gunakan vaksin palsu, Ahok minta Dinkes segera urus