Kemendag Siap Bantu Pasarkan Simulator ke Pasar Luar Negeri
Namun, dorongan ini tidak bisa dilakukan oleh Kementerian Perdagangan sendiri. Jerry membutuhkan kementerian lain untuk bisa menerabas kendala terutama masalah regulasi di berbagai negara tujuan.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjanjikan untuk membantu memasarkan alat simulator buatan dalam negeri untuk kebutuhan kesehatan, pendidikan hingga militer ke pasar luar negeri.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga saat meninjau ke PT. Alam Virtual Semesta (AVS) di Jalan Katamso, Kota Bandung, Selasa (4/8).
-
Apa alasan utama Bandung dijuluki Kota Kembang? “Namun masih belum jelas apakah sebutan Bloem (bunga/kembang) itu ditujukan pada Kota Bandung, ataukah para noni indo yang cantik dari Onderneming (perkebunan) Pasirmalang. Entahlah, sejarah jualah yang lebih tahu,” beber Haryoto Kunto.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Dimana lokasi Rumah Kentang di Bandung? Sekitar 12 tahun yang lalu, bangunan yang terletak di Jalan Banda, Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat itu terkenal angker.
-
Kapan gempa Kabupaten Bandung terjadi? Gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo melanda wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan sekitarnya pada Rabu (18/09).
-
Dimana letak Bandungan? Bandungan adalah kawasan wisata yang terletak di Semarang, menawarkan keindahan alam yang memikat dan udara sejuk pegunungan yang menyegarkan.
Perusahaan tersebut diketahui memproduksi berbagai simulator di antaranya, Tank Driving Simulator, Medical Simulator, Gun Simulator, Compact Virtual Simulator, Welding Simulator, virtual body anatomy dan Train Simulator.
Untuk keperluan pemasaran, ia akan membantu dengan memanfaatkan tim yang dapat mendata kebutuhan pasar luar negeri, seperti negara-negara Eropa dan Amerika. Apalagi, Kementerian Perdagangan memiliki negara yang sudah menjalin kerjasama di berbagai sektor.
"Kebetulan di kami memiliki Atase (Pengembangan pasar dan promosi perdagangan di negara akreditasi) dan Indonesia Trade Promotion Centre yang tersebar di banyak negara dan berkoordinasi dengan perwakilan di KBRI dan KJRI," jelasnya.
Namun, dorongan ini tidak bisa dilakukan oleh Kementerian Perdagangan sendiri. Jerry membutuhkan kementerian lain untuk bisa menerabas kendala terutama masalah regulasi di berbagai negara tujuan.
"Ini tantangan, agar kita bisa sinergi dengan kementerian lain," katanya.
Di tempat yang sama, pihak dari PT. AVS, Rivira Yuana mengklaim kualitas produk simulator yang diproduksi bisa bersaing, terlebih harganya lebih murah dibanding produk sejenis.
Ia mencontohkan, simulator untuk memasang ring jantung asal luar negeri yang dimanfaatkan di berbagai perguruan tinggi Indonesia harganya Rp 11 miliar. sedangkan produk simulator yang sama buatannya dihargai Rp 6 miliar.
(mdk/fik)