Kemendikbud Luncurkan RECON, Aplikasi Relawan Covid-19 Nasional
Platform berbasis web ini menjadi media monitoring dan evaluasi bagi program relawan kemanusiaan Ditjen Dikti, serta membantu kegiatan preventif dan promotif penanganan Covid-19 di Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) mengembangkan sebuah program dalam jaringan (daring) untuk memfasilitasi pelibatan publik dalam penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) yang diberi nama Relawan Covid-19 Nasional (RECON). Platform berbasis web ini menjadi media monitoring dan evaluasi bagi program relawan kemanusiaan Ditjen Dikti, serta membantu kegiatan preventif dan promotif penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Saya ucapkan selamat atas diluncurkannya aplikasi ini. Semoga semakin memudahkan masyarakat dalam mengatasi pandemi ini serta bagi para relawan dan pembimbingnya untuk melakukan tugas-tugasnya dalam membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim di Jakarta di Jakarta, Senin (13/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Menurut Mendikbud, platform RECON menjadi sangat penting karena menghubungkan kerja berbagai relawan kemanusiaan Ditjen Dikti secara nasional dari masing-masing wilayah tugas. "Semangat gotong royong, kemampuan kita untuk berkolaborasi, mengesampingkan berbagai macam perbedaan dan mengedepankan tujuan bersama untuk melawan Covid-19 akan sangat menentukan seberapa cepat kita bisa melalui masa sulit ini," tambahnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt. Dirjen Dikti), Nizam menjelaskan RECON didesain sebagai media manajemen relawan Covid-19, terutama relawan mahasiswa kesehatan yang sudah tergabung. RECON juga berfungsi memfasilitasi relawan untuk dapat memberikan layanan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta pendampingan secara daring kepada masyarakat.
Platform ini juga dapat memfasilitasi kegiatan tracing/tracking orang dalam pemantauan (ODP), konsultasi dan pendampingan tenaga medis, serta menjadi media untuk meningkatkan edukasi publik terhadap pencegahan dan penanganan Covid-19 di Indonesia. Hal tersebut dilakukan oleh para relawan mahasiswa kesehatan dan para dokter sebagai case manager (CM).
"Implementasi platform ini akan lebih banyak berada di Fakultas Kedokteran yang terhubung di dalam Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia, dan adik-adik mahasiswa yang terkoordinasi melalui Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia," jelas Nizam, pada saat telekonferensi peluncuran platform daring RECON.
RECON dapat diakses melalui tautan https://relawan.kemdikbud.go.id. Nizam menjelaskan bahwa platform ini akan terus dikembangkan lebih lanjut oleh tim Teknologi Informasi dan Komunikasi Ditjen Dikti. "Sampai saat ini juga sedang dalam proses diintegrasikan dengan aplikasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sehingga manfaatnya nanti akan lebih dirasakan masyarakat secara luas," ucapnya.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Aris Junaidi mengungkapkan saat ini telah tergabung lebih dari 15 ribu relawan untuk mendukung Pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Dengan rincian terdiri dari tenaga medis/kesehatan (2.136), mahasiswa co-asistensi atau yang sedang menempuh pendidikan profesi dokter Indonesia (1.062), mahasiswa S-1 Kedokteran (2.493), mahasiswa bidang farmasi (461), mahasiswa kebidanan (315), mahasiswa keperawatan (1.272), mahasiswa kesehatan masyarakat (744), dan mahasiswa bidang kesehatan lain (3.031), serta mahasiswa nonkesehatan (2.739) dan kelompok masyarakat umum (1.442).
Tugas para relawan ini sebagian besar untuk melakukan Komunikasi, Edukasi, dan Informasi (KIE) serta pendampingan secara daring melalui platform RECON, konsultasi langsung dilayani melalui aplikasi WhatsApp atau aplikasi komunikasi lain. "Yang kedua, apabila mendesak sekali dan dapat membantu melakukan contact tracing tanpa bertemu pasien, ini dilakukan di bawah supervisi case manager di tiap wilayah AIPKI wilayah I sampai dengan VI," jelas Aris Junaidi.
Penugasan relawan mahasiswa dilakukan bertahap sesuai kebutuhan. Tahap pertama sebanyak 1.000 mahasiswa program profesi dokter Indonesia (co-asistensi). Kemudian, pada tahap kedua sebanyak 2.000 mahasiswa kedokteran, mahasiswa keperawatan, mahasiswa kesehatan masyarakat, dll. "Penugasan kepada relawan mahasiswa keperawatan dan mahasiswa kesehatan lainnya akan dikoordinasikan dengan asosiasi institusi Pendidikan kedokteran," tandasnya.
Reporter: Yopi Makdori
Baca juga:
Pemerintah Sebut Program Belajar di TVRI Agar Kegiatan di Rumah Tetap Produktif
TVRI Siarkan Program Belajar dari Rumah Mulai Pekan Depan, Berikut Jadwalnya
Guru Apresiasi Mendikbud Izinkan Dana BOS Boleh Dipakai Beli Data Internet
Mendikbud Perbolehkan Dana BOS untuk Beli Kuota Internet Guru dan Siswa
Sidang Skripsi Online Demi Gelar Sarjana
Kemendikbud Siapkan 2 Opsi Bantuan untuk 40.081 Seniman Terdampak Covid-19