Kemendikbud Nyatakan Perbaikan Sekolah Akibat Bencana Bisa Gunakan Dana BOS
Pemerintah daerah (pemda), katanya, juga diharapkan turut membantu perbaikan sekolah yang rusak akibat bencana. Di sisi lain, Kemendikbud mengusulkan prioritas perbaikan sekolah tersebut ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan perbaikan sekolah yang rusak akibat bencana dapat menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Jika tidak mencukupi, bisa dengan mengalihkan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk menangani sekolah yang terdampak bencana, yang memang lebih memerlukan perhatian," ujar Direktur Sekolah Dasar Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud Sri Wahyuningsih, saat dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Minggu (24/1).
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Bagaimana kutu rambut menyebar di lingkungan sekolah? Masa inkubasi kutu rambut tidak terlalu lama, sehingga jika ada satu anak yang terinfeksi kutu rambut di lingkungan tersebut, penyebarannya dapat dengan cepat meluas ke anak-anak lainnya.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Mengapa kepala sekolah SDN 1 Cibeureum dipecat? Agar mendapat efek jera, Nopi Yeni selaku kepala sekolah diketahui telah dipecat dan diberikan sanksi yang sesuai.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Kenapa penting menerapkan perilaku ramah lingkungan di sekolah? Minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan masih menjadi pemicu utama adanya pemanasan global. Maka dari itu, pemahaman mengenai perilaku ramah lingkungan perlu diterapkan sejak dini, seperti di sekolah.
Pemerintah daerah (pemda), katanya, juga diharapkan turut membantu perbaikan sekolah yang rusak akibat bencana. Di sisi lain, Kemendikbud mengusulkan prioritas perbaikan sekolah tersebut ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sebelumnya, Kemendikbud menyatakan sebanyak 103 satuan pendidikan rusak akibat gempa yang terjadi di Sulawesi Barat pada 14 Januari dan 15 Januari 2021. Gempa tersebut memberikan dampak kepada 1.203 satuan pendidikan, 192.027 peserta didik, serta 16.620 pendidik dan tenaga kependidikan yang berada di Provinsi Sulawesi Barat.
Sementara di Kalimantan Selatan, sekolah yang mengalami kerusakan akibat banjir, yakni TK/PAUD sebanyak 606 sekolah, SD sebanyak 661, SMP sebanyak 112, SMA sebanyak 25, SLB sebanyak tujuh sekolah dan SMK sebanyak satu sekolah.
Dia menambahkan, Direktorat SD Kemendikbud menyerahkan bantuan, yakni tenda sebanyak lima buah, perlengkapan sekolah untuk penyintas gempa di Sulawesi Barat sebanyak 200 paket, perlengkapan sekolah untuk penyintas banjir di Kalimantan Selatan sebanyak 300 paket, perlengkapan sekolah untuk penyintas longsor Sumedang sebanyak 100 paket, dan lima buah tenda.
Dia berharap dengan bantuan tersebut tetap dapat menjaga semangat belajar siswa yang tertimpa musibah bencana.
Baca juga:
Kemendikbud Catat 1.412 Sekolah di Kalsel Terdampak Banjir
Gempa Merusak 103 Sekolah di Sulawesi Barat
Kemendikbud Pastikan SMKN 2 Padang Langgar Aturan Akibat Wajibkan Siswa Berhijab
Bantuan Kuota Data Internet di 2020 Cetak Sejarah
Nadiem Sebut Hanya 15 Persen Anggaran Pendidikan Nasional Dikelola Kemendikbud
Mendikbud Sebut Baru 15 Persen Sekolah Menerapkan Pembelajaran Tatap Muka