Kemenkes Optimalkan Peran Puskesmas Bantu Tracing Pasien Covid-19
Dengan penguatan pada aksi tracing ini, kata Dante, angka mortality rate atau laju angka kematian pada suatu populasi diharapkan bisa ditekan.
Kementerian Kesehatan mengoptimalkan peran tenaga kader Puskesmas dan Babin Kamtibmas di setiap wilayah untuk membantu proses tracing pasien Covid-19 kepada masyarakat. Menurut Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, tracing terhadap pasien COVID-19 merupakan salah satu upaya penanganan pandemi yang lebih intensif di sektor hulu.
"Jumlah kader Puskesmas dan Babin Kamtibmas yang akan diperbantukan sebanyak 80.000 sampai 100.000 orang yang akan kami kerahkan untuk menjangkau sektor hulu dalam upaya 'tracing' pasien COVID-19," ujar Dante saat menjadi pembicara dalam webinar Peringatan Setahun Pandemi COVID-19 bertajuk 'Inovasi Indonesia Untuk Indonesia Pulih', di Auditorium Gedung BJ Habibie, Jakarta dilansir Antara, Selasa (2/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kenapa Kemenkes memvaksinasi monkeypox? Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Di mana virus-virus kuno itu ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
Dengan penguatan pada aksi tracing ini, kata Dante, angka mortality rate atau laju angka kematian pada suatu populasi diharapkan bisa ditekan karena potensi kasus yang terindikasi telah masuk fase stadium berat bisa dideteksi lebih cepat.
"Dalam hal ini, masyarakat nantinya akan dicari, bukan lagi menunggu diagnosa," katanya.
Para kader dan petugas Babin Kamtibmas itu akan mendatangi langsung masyarakat, mencari tahu informasi dalam rangka tracing terhadap mereka yang belum sempat terdiagnosa meski sempat memiliki kontak erat dengan pasien positif COVID-19.
Dante mengatakan, tracing selama ini masih dihadapkan pada tantangan seputar stigma negatif yang muncul di masyarakat terhadap pasien COVID-19. Kekhawatiran akan dikucilkan masyarakat saat terpapar COVID-19 membuat aksi tracing kerap terkendala.
"Dalam hal ini, selain mengerahkan bantuan kader dan Babin Kamtibmas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, kami juga akan terus melakukan kegiatan promotif agar masyarakat mengerti proses diagnosa dini ini," katanya.
Dante meyakini, dengan pelaksanaan tracing yang baik, disertai testing yang akurat, upaya penurunan mortality rate juga penanganan COVID-19 bisa semakin baik.
Baca juga:
Mensos Risma Sebut Santunan Keluarga Korban Covid-19 Dihentikan karena Dana Terbatas
Pemkot Denpasar Berencana Manfaatkan Indekos untuk Isolasi OTG-GR Covid-19
Satgas: 92 Persen Kasus Kematian Covid-19 di Jatim Penderita Komorbid Diabetes
6 Anggota DPRD Solo Positif Covid-19, 3 Hadir Saat Pelantikan Gibran
Perempuan AS Pakai Uang Bantuan Covid-19 Rp 2 Miliar untuk Belanja Barang Mewah