Kemenpar kembangkan digital ecosystem di FGD Millennials ke-3
FGD dihadiri oleh seluruh Eselon 1 Teknis Kemenpar, Staf Khusus Bidang Komunikasi Don Kardono, Tenaga Ahli Bidang Manajemen Strategis Priyantono Rudito, dan Tenaga Ahli Nomadic Tourism Waizly Darwin.
Kementerian Pariswisata (Kemenpar) serius menggarap kalangan millennials. Sebab, potensinya besar. Inbound wisatawan millennials mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 50%.
Hal itu tertuang dalam Forum Group Discussion (FGD) Millennials ke-3 di Bali Room, Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (1/11). FGD kali ini mengambil tema “Membangun dan Mengembangkan Digital Ecosystem Sebagai Bisnis Model Millennials: Sharing Innovation”.
-
Apa saja yang terlihat dipenuhi salju dalam foto ilustrasi Jakarta? Dalam foto-foto tersebut nampak Monas dipenuhi salju. Bahkan puncak Monas yang terbuat dari emas tertutup warna putih dari salju. Sementara itu, Bundaran Hotel Indonesia juga nampak dipenuhi salju. Stasiun KRL juga begitu sejuk dilihat karena dipenuhi salju. Bak stasiun kereta di luar negeri. Hal yang sama juga terjadi pada Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Stadion sepakbola nampak dipenuhi salju.
-
Kapan slogan "Nusantara Baru, Indonesia Maju" digunakan? Pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia, jargon "Nusantara Baru, Indonesia Maju" menjadi sorotan masyarakat.
-
Di mana saja di Jakarta yang terlihat dipenuhi salju dalam foto ilustrasi? Dalam foto-foto tersebut nampak Monas dipenuhi salju. Bahkan puncak Monas yang terbuat dari emas tertutup warna putih dari salju. Sementara itu, Bundaran Hotel Indonesia juga nampak dipenuhi salju. Stasiun KRL juga begitu sejuk dilihat karena dipenuhi salju. Bak stasiun kereta di luar negeri. Hal yang sama juga terjadi pada Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Stadion sepakbola nampak dipenuhi salju.
-
Apa yang membuat Jakarta semakin Instagramable? Jakarta dibangun lebih kekinian. Kalau kata anak sekarang, 'Instagramable Banget' Halte Transjakarta tak sekadar tempat naik turun penumpang. Sambil nunggu bus, kini bisa berselfie ria.
-
Apa yang dilakukan Yadi Karung untuk menikmati keindahan Indonesia? Menurutnnya, berkeliling daerah menggunakan sepeda memiliki kenangan tersendiri. Semangat Yadi Karung agaknya patut dicontoh. Di usia senjanya ia masih mampu mengolah fisik dengan mengayuh sepeda onthel tua kesayangan.Soal jarak ia tak main-main, karena ia mampu menempuh jarak puluhan bahkan ratusan kilometer demi menikmati indahnya Indonesia.
-
Bagaimana ilustrasi Jakarta bersalju dibuat? Akun Instagram @yofangga membagikan foto-foto gambaran Jakarta jika bersalju setelah diilustrasikan dengan teknologi Artificial Intelligence (AI).
FGD dihadiri oleh seluruh Eselon 1 Teknis Kemenpar, Staf Khusus Bidang Komunikasi Don Kardono, Tenaga Ahli Bidang Manajemen Strategis Priyantono Rudito, dan Tenaga Ahli Nomadic Tourism Waizly Darwin.
Dalam kesempatan itu, Menpar Arief Yahya menyampaikan rangkuman kesimpulan dari FGD pertama oleh Rhenald Kasali dan FGD kedua oleh Hermawan Kertajaya. Pada FGD pertama, disampaikan jika berlibur merupakan manifesto dari Esteem Economy, tidak lagi Leisure Economy. Sementara FGD kedua membahas ciri-ciri millenials yang digital savvy, Advocator, Experience Oriented, dan Adventure Seeker.
"Millennials memiliki needs dan behaviour yang distinct. Khususnya karena mereka sangat bergantung pada teknologi dan sosial media. Segmentasi terbaik adalah tidak mensegmentasi," jelas Menpar Arief Yahya.
Menurutnya, millennials adalah segmen yang penting karena size dan influencing powernya (Big and Loud). Sehingga, diperlukan pengembangan strategi marketing khusus.
"Strategi marketing khusus sebagai suatu inisiatif untuk mengkapitalisasi potensi masa depan industri pariwisata. Who wins the future, wins the game, dalam wujud Digital Platform," tuturnya.
Untuk meraih kemenangan di bidang Millennials Tourist, Menpar Arief Yahya menerapkan dua strategi. Yakni Collaborative Strategy dan Creative Execution. Pasalnya, pasar dunia akan didominasi kelompok wisatawan generasi milenial. Rata-rata berusia muda antara 18-34 tahun atau lebih dikenal dengan generasi Y.
"Kaum generasi Y ini, mudah terlihat dengan kegemaran mereka berwisata, travelling, suka berpetualangan dibandingkan dengan generasi sebelumnya," ungkapnya.
Sementara Deputi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Pariwisata Kemenpar Rizki Handayani menambahkan, pelaku bisnis pariwisata perlu segera mengantisipasi. Karena terjadi perubahan model bisnis pariwisata di era digital atau Millennials Tourism.
"Karenanya pelaku bisnis pariwisata Indonesia perlu mengantisipasi dgn perubahan ini. Para Millennials Travellers ini memiliki kesenangan utk berpetualang atau travelling. Namun mereka lebih suka menggunakan jasa perjalanan wisata yg berbasis aplikasi, bukan lagi konvensional," ujar Rizki.
Perubahan ini, lanjut Rizki, menjadi salah satu tantangan besar bagi pelaku bisnis pariwisata di Tanah Air. Mereka dituntut segera menyesuaikan model bisnis sesuai dengan tuntutan pasar.
“Jika tidak, jelas akan tertinggal apalagi saat ini era digital sehingga semua dilakukan secara digital yang butuh kecepatan, kelengkapan data dan informasi, praktis serta mudah,” tambah Rizki yang biasa disapa Kiki.
Kiki menjelaskan, wisatawan milenial akan terus tumbuh dan menjadi pasar utama. Diproyeksikan pada 2030, pasar pariwisata Asia mendominasi wisatawan millennial berusia 15 tahun hingga 34 tahun mencapai hingga 57%.
"Di China, kaum Millennial akan mencapai 333 juta orang, Filipina 42 juta wisatawan, Vietnam 26 juta anak muda, Thailand 19 juta dan Indonesia mencapai 82 juta generasi Millennial," pungkas Kiki.
Acara FGD kali ini mengundang berbagai digital platform yang sudah ramai digunakan oleh millennials. Di antaranya Grab, Telkomsel, Traveloka, AiryRooms, GenPI,Traval, Travacello, Triptrus.
Baca juga:
Banjarnegara ramaikan destinasi digital dengan Pasar Lodra Jaya
FGD pengembangan klasterisasi destinasi ekowisata Jawa Timur - Bali seru banget!
Bencana gempa bertubi-tubi menekan pariwisata
Kemenpar siap rebut pasar wisatawan millennial
Ada Trie Utami dan pemecahan rekor MURI di Festival Hudoq 2018
Tujuan utama dari pelaksanaan FGD kali ini adalah untuk berbagi ilmu, pengalaman, tantangan dan peluang, Digital destination nomadic, online tourism business atau digital channel, bentuk-bentuk wisata baru dan Strategi penerapan menggaet pangsa millennials.
(mdk/paw)