Kemenristek Dengan Dikti Melebur, Butuh Tiga Bulan Untuk Penyesuaian
Dia menyebut dalam proses transisi butuh waktu untuk menelaah informasi terbaru mengenai sistem kerja di lembaga kementeriannya yang baru.
Kepala Sub Direktorat Riset Dasar, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek, Adhi Indra Hermanu menyatakan pemisahan Kemenristek dengan Dikti yang kini melebur dengan Kemendikbud, secara otomatis membuat jajaran pegawainya harus melakukan sejumlah penyesuaian.
"Jadi kita sedang dikejar waktu tiga bulan untuk membentuk struktur kelembagaan yang baru. Termasuk bagaimana proses transisi Dikti dengan kementerian yang baru yang bernama BRIN. Segera kami akan ikuti konfigurasinya, kalau harus kerjasama dengan dua institusi tetap akan kami ikuti," kata Adhi Indra Hermanu di Semarang, Kamis (24/10).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Dia menyebut dalam proses transisi butuh waktu untuk menelaah informasi terbaru mengenai sistem kerja di lembaga kementeriannya yang baru.
"Ke depan harusnya sesuai yang diharapkan. Karena sekarang sudah sesuai on the track tapi kita masih butuh terobosan lagi untuk konteks riset dan teknologi," ujarnya.
Dalam hal ini, rangking periset Indonesia di atas peringkat Malaysia dan Singapura. Maka dari itu saat ini sedang mengejar target pertumbuhan jumlah periset yang ada di Indonesia. Pihaknya juga berupaya menumbuhkan ekosistem riset yang lebih besar lagi. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah artikel di jurnal internasional, khususnya jurnal Q1.
"Kita lagi bekerja sama dengan Newton Fund secara intensif selama lima tahun terakhir. Kita melakukan join research dan hasilnya tahun 2018, kita berada satu peringkat di atas Malaysia dan Singapura. Tapi komposisinya perlu diubah. Sebab, di Indonesia prosentasenya 40 persen artikel, 60 persen prosiding, sedangkan Malaysia kebalikannya 70 persen artikel, 30 persen prosiding. Jadi kita harus meningkatkan kualitas publikasinya," tutupnya.
Baca juga:
5 Tahun Menteri, Nasir Ungkap Upayanya Perbaiki Sistem Birokrasi di Kemenristekdikti
Menristekdikti Targetkan Startup Binaan di 2024 Capai 4.900
Jokowi Perintahkan Menristekdikti Ajak Mahasiswa Tak Aksi ke Jalan
Ini Panduan Ospek dari Kemenristekdikti Agar Tidak Terjadi Perpeloncoan
Kemenristekdikti Kecam Ospek Minum Air Ludah di Universitas Khairun
Strategi Wujudkan Kampus Bereputasi Internasional ala Budi Wiweko