Kemensos gandeng MUI untuk perkuat peran da'i di Madura
Kemensos gandeng MUI untuk perkuat peran da'i di Madura. Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar MoU (Memorandum of Understanding) dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Nota Kesepahaman yang dihadiri Ketua MUI Pusat Ketua Umum, KH Amin Ma'ruf ini ditandatangani di Pendopo Kabupaten Sampang, Madura.
Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar MoU (Memorandum of Understanding) dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Nota Kesepahaman yang dihadiri Ketua MUI Pusat Ketua Umum, KH Amin Ma'ruf ini ditandatangani di Pendopo Kabupaten Sampang, Madura.
Acara ini, juga diikuti 150 da'i dan dai'yah serta dihadiri ulama se- Madura. Turut hadir Wakil Bupati Sampang Abdillah Budiono, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Cholil Nafiz, Ketua MUI Jawa Timur KH Abdusshomad Buchori, Kapolres, Dandim dan jajarannya serta Ketua MUI se-Madura. Sementara Mensos Khofifah Indar Parawansa diwakili Staf khusus kementerian, Mas'ud Said.
Dikatakan, Mas’ud Said, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari permohonan kerjasama MUI Pusat kepada Kemensos untuk mendukung program keserasian sosial dan penguatan kerukunan, khususnya untuk da'i dan da’iyah se-Madura.
Melalui kerja saman ini, Kemensos juga ingin menggelar kegiatan sehari bertema 'Penguatan Peran Da'i se-Madura dalam Membangun Wawasan Kebangsaan dan Kohesifitas Sosial untuk Memperkokoh NKRI'.
Di acara tersebut, Kemensos memberikan bantuan sosial dengan Total Rp 1.124.000.000. bantuan untuk 2017 itu diberikan secara simbolis kepada masyarakat Sampang. Rincian bantuan itu; bantuan Kelompok Usaha Bersama (Kube) untuk 50 kelompok senilai Rp 1.000.000.000, bantuan keserasian sosial untuk Desa Jrangoan, Kecamatan Emben senilai Rp 109.000.000, serta bantuan unit Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) untuk Ibu Sarinten di Kabupaten Sumenep senilai Rp 15.000.000.
Mas'ud menjelaskan, secara umum, tugas pokok Kemensos bergerak di pelbagai bidang, seperti Linjamsos (perlindungan dan jaminan sosial), Dayasos (pemberdayaan sosial), Rehsos (rehabilitasi sosial) dan PFM (Penanganan Fakir Miskin) lewat berbagai kegiatannya.
"Dalam konteks situasi sekarang ini, program PSKBS (Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial) sangat relevan dengan kebutuhan dan kondisi Madura serta Jawa Timur, yang mana pemangku kepentingan masyarakat yaitu ulama dan da'i dalam menjaga kedamaian dan kerukunan untuk tegaknya pemerintahan," tutur Mas’ud.
Dia mencontohkan bantuan untuk Kabupaten Sampang. Selama 2016, pemerintah lewat Kemensos, telah memberikan bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) sebanyak 31.661 KK (kepala keluarga) sebesar Rp 60 miliar dan berbagai bantuan sosial lainnya.
Dalam kesempatan itu, pihak Kemensos juga menggelar penyuluhan sosial untuk menumbuhkan gerakan dakwah anti narkoba dan pornografi serta menumbuhkan ketahanan sosial. Atas kerja samanya ini, KH Ma'ruf Amin mengucapkan terima kasih kepada Kemensos. Karena menurut Kiai Ma’ruf, kerja sama strategis ini akan mampu menumbuhkan semangat menjaga keutuhan bangsa. "Dengan dakwah yang bersifat terus menerus dari para da'i dan da’iyah tentang pencegahan permasalahan sosial, kami yakin akan mengurangi masalah sosial di Indonesia," paparnya.
Ma'ruf Amin juga menjelaskan bahaya narkoba dan pornografi. Bahkan, di MUI dibentuk Unit Ganas Annar (Gerakan Nasional Anti Narkoba). "MUI mengajak kerja sama Kemensos bidang ini," tandasnya.