Kenalkan kain jumputan, 3 mahasiswi Unsri panjat tebing tersulit di Vietnam
Pemanjat putri akan menyerahkan jumputan ke pejabat pemerintahan untuk dipamerkan di KBRI Hanoi Vietnam.
Untuk mengenalkan kain jumputan ke kancah dunia, tiga mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang yang tergabung dalam Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsri Pecinta Alam (Mafesripala) bakal melakukan panjat tebing tersulit di Ha Bay, Kepulauan Cat Ba, Vietnam. Misi ini juga dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November.
Ketiga mahasiswi tersebut adalah Vira Destri Tami, Eka Sundari, dan Dia Tamalana. Mereka akan berangkat ke Vietnam 7 November dan memuncaki tebing tersebut pada 10 November.
Manajer Ekspedisi, Syarif Hidayatullah mengungkapkan, tak hanya melakukan kegiatan outdoor, ekspedisi ini bertujuan untuk misi budaya mempromosikan Palembang di mancanegara, terutama jumputan yang merupakan tenun khas daerah. Pemanjat putri akan menyerahkan jumputan ke pejabat pemerintahan untuk dipamerkan di KBRI Hanoi Vietnam.
"Tujuan kami mempromosikan jumputan ke dunia dengan cara ekstrim, panjat tebing paling terjal di Vietnam," ungkap Syarif, Senin (6/11).
Menurut dia, dipilihnya tiga mahasiswi untuk misi tersebut karena masih sedikit pemanjat wanita. Hal ini juga karena pahlawan perempuan yang jarang terdengar dibanding pahlawan pria di Indonesia.
"Karenanya, dalam kegiatan ini diberangkatkan tiga pemanjat yang telah melewati seleksi dan training centre selama tiga bulan. Kita pilih putri karena mereka juga bisa, untuk merayakan Hari Pahlawan," ujarnya.
Ketua Tim Pemanjatan Mafesripala Jumputan International Xpedition-Women Series 2017, Dia Tamalana berharap misinya berjalan sukses dan kembali ke Palembang tanpa kendala.
"Ini tugas mulia, kami bangga membawa nama harum Palembang ke dunia," kata dia.
Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan, peran pemuda sangat diharapkan dalam pembangunan, promosi wisata dan budaya daerah. Apalagi, pemuda saat ini hidup di dunia milenial yang dimudahkan dalam akses.
"Jika mau kita bisa melakukan banyak hal, itu yang perlu dilakukan oleh kaum muda," ujarnya.
Sebelumnya, Mafesripala juga menjadi organisasi pecinta alam pertama di Sumsel yang mendaki puncak Carstenz Pyramid di pegunungan Jaya Wijaya, Papua. Puncak pertama dari target tujuh puncak dunia yang digagas sejak 2016.