Kenangan melekat seorang sahabat tentang Probosutedjo
"Pak Probo mulai kecil kumpul dengan rakyat, tinggalnya juga di sini (Dusun Kemusuk). Jadi bagi beliau ekonomi kerakyatan bukan teori, bukan konsep. Oleh karena itu beliau ingin memajukan rakyat dengan banyak memberikan kredit serta bantuan lainnya untuk memajukan rakyat," kata Sri Edi Swasono.
Kepergian Probosutedjo meninggalkan kesan tersendiri bagi Sri Edi Swasono, mantan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat di masa Orde Baru. Keduanya bersahabat. Bahkan buatnya ada kenangan tersendiri pada Probosutedjo, salah satunya mereka bepergian bersama ke Iraq.
"Banyak hal mengesankan dengan beliau, salah satunya ketika saya dengan Pak Probo pergi ke Iraq ketemu Saddam Hussein," kata kata Sri Edi saat ditemui di rumah duka Probosutedjo di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Sedayu, Bantul. Demikian dikutip dari Antara, Senin (26/3).
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Mengapa Soeharto dan keluarga Habibie menjadi dekat? "Hal ini patut saya kenang. Di rumah keluarga Habibie itu terdapat suasana yang membuat anggota Staf Brigade kami kerasan," kata Soeharto dikutip dari HMSoeharto.id.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana Soeharto mendekati keluarga dalam politik? “Ini pendidikan politik yang kurang baik, zaman Pak Harto selama sekian puluh tahun itu tidak pernah itu anak-anaknya terlibat politik praktis cuma dia di bisnis. Sekarang ini (era Jokowi) politik iya, bisnis iya,” kata Djarot.
-
Bagaimana Soeharto mengenal keluarga BJ Habibie? Soeharto mengaku cepat akrab dengan keluarga BJ Habibie karena ibu Habibie, Raden Ayu Tuti Marini Puspowardojo atau R.A. Habibie yang berasal dari Yogyakarta masih fasih berbahasa Jawa.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
Belum puas bertemu penguasa Iraq itu, Sri mengajak Probo mampir ke Kota Yerussalem untuk mengunjungi Masjid Al-Alqsa.
"Kita ke Masjid Al-Aqsa 'nyeberang' lewat Jordania ditemani Duta Besar RI Sumaryo. Akhirnya sampai kita senang sekali," kata dia.
Namun demikian, perjalanan bersama Probo tidak berhenti di Yerussalem. Saat beristirahat malam, Probo giliran mengajak Sri Edi untuk keluar menuju Kota Tel Aviv, Israel.
"Setelah gelap gulita, lampu hotel juga sudah dimatikan, Pak Probo tiba-tiba mengetuk pintu kamar saya. Pak Edi ayo mlipir-mlipir (mengendap) kita cari taksi kita pergi ke Tel Aviv," kata dia.
Ajakan Probo membuat Sri Edi kaget karena saat itu mereka tidak memiliki paspor kunjungan ke Israel. "Tapi akhirnya kita berangkat kita sampe juga ke Israel dan kita makan jagung. Senang sekali saat itu," kata dia.
Sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Sri Edi juga menilai adik mendiang Presiden Soeharto itu sebagai sosok yang mencintai konsep ekonomi pribumi atau ekonomi kerakyatan.
"Yang perlu diingat adalah Pak Probo sangat cinta dengan ekonomi pribumi, maka beliau sempat memimpin Himpunan Pengusaha Pribumi (Hipi)," katanya,
Menurut dia, konsep ekonomi kerakyatan bagi Probosutedjo bukan sekadar konsep. Namun betul-betul diwujudkan dengan upaya nyata membantu mendorong perputaran ekonomi rakyat kecil, khususnya di Dusun Kemusuk.
"Pak Probo mulai kecil kumpul dengan rakyat, tinggalnya juga di sini (Dusun Kemusuk). Jadi bagi beliau ekonomi kerakyatan bukan teori, bukan konsep. Oleh karena itu beliau ingin memajukan rakyat dengan banyak memberikan kredit serta bantuan lainnya untuk memajukan rakyat," kata dia.
Baca juga:
Suasana pemberangkatan jenazah Probosutedjo ke Yogyakarta
Penghormatan pada Probosutedjo, museum Soeharto kibarkan bendera setengah tiang
Probosutedjo dikenal sosok dermawan dan suka membantu
Probosutedjo akan dimakamkan di samping pusara ayahnya
Dimakamkan di Yogyakarta, Probosutedjo diterbangkan dari Halim Perdanakusuma
Mengetahui kanker tiroid, penyakit yang diderita Probosutedjo selama 20 tahun
Cerita Gatot tentang ayah Probosutedjo selamatkan nyawa Soeharto dari penjajah