Kepala Badan Restorasi Gambut ternyata adik kelas Jokowi di UGM
Nazir adalah adik kelas Jokowi di UGM dengan fakultas yang sama.
Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi membentuk Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk mengembalikan lahan gambut akibat kebakaran lahan dan hutan tahun lalu. Melalui Peraturan Presiden (Perpres), Jokowi menunjuk Ir Nazir Foead sebagai Kepala BRG.
Siapakah Nazir Foead?
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kapan Presiden Joko Widodo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Dari biodata yang diserahkan ke pihak Istana, Nazir lahir di Medan, 6 Juni 1967. Dia merupakan jebolan Universitas Gajah Mada (UGM), Fakultas Kehutanan Bidang Konservasi Sumber Daya Alam. Nazir adalah adik kelas Jokowi di UGM dengan fakultas yang sama. Jokowi masuk UGM Fakultas Kehutanan tahun 1980 dan selesai 1985. Sedangkan Nazir masuk UGM tahun 1985 dan selesai tahun 1992.
Saat kuliah, Nazir sudah aktif di WWF-Indonesia. Pada 1995, Nazir aktif di The Netherlands Forestry Ministry dan melanjutkan kuliah di University of Gottingen Jerman.
"Saya berlatarbelakang kerja banyak di NGO, LSM. Dua tahun terakhir saya banyak bekerja di lembaga donor. Lembaga donor tidak langsung kerja tapi beri dana untuk NGO, bekerja, perguruan tinggi, kelompok masyarakat dan masyarakat adat. Sebelum itu saya bekerja lama skali di WWF Indonesia," jelas Nazir di Istana, Jakarta, Rabu (13/1).
Pada periode 1995-1996, Nazir menempuh pendidikan di Durrel Institute of Conservation and Ecologi di University of Kent United Kingdom. Selanjutnya tahun 1997 di Indiana University USA, dan tahun 1998 di Smithsnonian Institute USA.
Pada tahun 1992, Nazir bekerja di Yayasan FFW Indonesia, dimana dari 1992 hingga 1995, dia pernah menjadi Manager Stasiun Riset Kayan Menterang yang betugas mengkoordinasikan kegiatan riset WWF, LIPI dan Departemen Kehutanan di Cagar Alam Kayan Menterang Kalimantan Timur.
Setelah itu, dia juga dipercaya menjadi Project Manager Ujung Kulon 1997-2001, Deputi Direktur Konservasi Spesies 2000-2001, Direktor Region Sumatera-Jawa WWF 2001-2003, dan Direktur Konservasi Species tahun 2003-2006. Lalu menjadi Direktur Bidang Kebijakan dari 2006 hingga 2011.
Pada tahun 2011 sampai dengan 2014, di Yayasan WWF Indonesia tersebut dia dipercaya menjadi Direktur Konservasi. Dari situ, sejak 2014 hingga sekarang dia bergabung dengan Climate and Land Use Alliance (CLUA), sebagai Pimpinan Program Indonesia.
"Saya memandang Nazir Foead memiliki kompetensi, pengalaman dalam melakukan restorasi hutan dan gambut. Terutama kemampuan untuk koordinasikan dengan kementerian/lembaga dan jejaring lembaga internasional," kata Jokowi di Istana.
Baca juga:
Atasi efek kebakaran hutan, pemerintah bentuk Badan Restorasi Gambut
Cegah kebakaran hutan, pemerintah siapkan badan restorasi gambut
Jokowi tunjuk Nazir Foead jadi Kepala Badan Restorasi Gambut
Badan Restorasi Gambut bakal pulihkan 2 juta hektare kerusakan hutan