Kepala BMKG: Dalam 30 Hari Terakhir Aktivitas Kegempaan di Banten Meningkat
BMKG meminta pemerintah daerah dan masyarakat di Banten meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat juga diingatkan untuk mempersiapkan diri menghadapi gempa.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkapkan dalam 30 hari terakhir aktivitas kegempaan di Jawa Barat dan Banten meningkat. Namun kekuatannya gempanya di bawah 5 Skala Richter (SR).
"Di Jawa Barat terutama di Banten dalam 30 hari terakhir ini memang kami mencatat terjadi peningkatan aktivitas kegempaan," katanya dalam konferensi pers, Jumat (14/1).
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Dimana gempa Kabupaten Bandung terjadi? Persisnya kedalaman gempa mencapai 10 km di titik 7.19 LS dan 107.67 BT.
Dwikorita meminta pemerintah daerah dan masyarakat di Banten meningkatkan kewaspadaan. Dia juga mengingatkan masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi gempa.
"Perabotan yang kira-kira labil, muda roboh, dan berat agar jangan ditempatkan pada posisi di mana kita sedang tidur atau bekerja," pesannya.
Selain itu, masyarakat perlu menyediakan tempat berlindung seperti meja kokoh. Apabila terjadi gempa, masyarakat bisa segera berlindung di bawah tempat tersebut.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk berlatih mengevakuasi mandiri. Terutama bagi pekerja yang berada di gedung bertingkat.
Gempa bumi dengan magnitudo 6,6 mengguncang wilayah Selatan Banten. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,21° LS ; 105,05° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Barat Daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Samudra Indo-Australia menunjang ke bawah lempeng Benua Eurasia atau tepatnya ke bawah Pulau Jawa yang menerus hingga ke Nusa Tenggara," kata Dwikorita.
Dia menuturkan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) atau akibat patahan naik. Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Kabupaten Pandeglang khususnya Cikeusik dan Panimbang, dengan intensitas guncangan VI skala MMI.
Artinya, getaran dirasakan oleh semua penduduk dan mengakibatkan kerusakan ringan. Guncangan juga dirasakan di Labuan dan Sumur, dengan intensitas guncangan IV MMI. Intensitas ini menunjukkan, guncangan dirasakan banyak orang dan terdengar jendela, pintu berdering, dinding berbunyi.
Selain itu, guncangan dirasakan juga di Tangerang Selatan, Lembang, Kota bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, Bandar Lampung, dengan intensitas guncangan III sampai IV MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh banyak orang.
"Juga dirasakan di Anyer III MMI intensitas guncangannya, yang artinya dirasakan dalam rumah terasa getaran seakan-akan truk berlalu," jelasnya.
Getaran akibat gempa dirasakan juga di Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kotabumi, dengan intensitas guncangan II hingga III MMI. Gempa terasa seakan-akan truk berlalu.
Berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Dia mengimbau masyarakat di lokasi terdampak gempat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari bangunan retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
(mdk/lia)