Kepala BNPT mengaku tak bisa terus pantau WNI yang gagal masuk Suriah
Ketika mereka sudah tiba Indonesia, BNPT baru dapat memantau para WNI itu. Di Jakarta, BNPT akan menampung mereka di Panti Sosial Bina Laras Cipayung, Jakarta Timur, untuk didata mengikuti program deradikalisasi selama satu bulan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius, mengaku pihaknya sulit memantau warga negara Indonesia (WNI) yang sudah dideportasi oleh pemerintah Turki. WNI umumnya tidak bisa atau gagal menyeberang dari Turki ke Suriah.
"Memang enggak bisa seterus-terusnya (dipantau). Bentangannya kan besar sekali ya," kata Suhardi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/5).
-
Apa yang dilakukan Kolonel Nur Wahyudi di upacara HUT RI di IKN? Penampilan mantap Nur Wahyudi saat upacara HUT RI di IKN menarik perhatian banyak orang. Ia dinilai berhasil melaksanakan tugas yang cukup berat.
-
Siapa saja anggota TNI yang terlibat dalam penculikan dan penyiksaan Imam Masykur? Selain itu, Irsyad menyampaikan dalam kasus ini pihaknya telah menetapkan sebanyak tiga anggota TNI sebagai tersangka."Tersangkanya yang sudah diamankan 3 orang. TNI semua ketiganya," kata Irsyad. Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres. Sementara dua anggota TNI lainnya di luar satuan Paspampres."Satu yang dari paspampres yang lain bukan," sebutnya.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Sahrul Gunawan diwisuda? Alhamdulillah, guys! Hari ini, Selasa, 21 November 2023, setelah sukses banget lulus sidang tesis bulan April kemarin, kita semua merayakan Wisuda Magister Ilmu tafsir Al Quran universitas PTIQ yang pertama.
Ketika mereka sudah tiba Indonesia, BNPT baru dapat memantau para WNI itu. Di Jakarta, BNPT akan menampung mereka di Panti Sosial Bina Laras Cipayung, Jakarta Timur, untuk didata mengikuti program deradikalisasi selama satu bulan.
"Di sana kami kasih psikolog, konseling anak-anak. Satu bulan itu kami lihat, kami tanya. Nah, hasilnya beda-beda memang," ucap Suhardi.
Setelah menyelesaikan program tersebut, BNPT nantinya menyerahkan para WNI itu ke dinas sosial pemerintah daerah asal mereka masing-masing.
"Kami sampai mengikutinya ke alamat dan tujuan. Kami minta Kemendagri kirim pejabat dari Pemkot, Pemkab untuk menjemput supaya tahu persis di mana mereka tinggal dan bergaulnya sama siapa dan sebagainya," kata Suhardi.
Hanya saja, setelah itu BNPT bersama Polri dan TNI tak bisa terus menerus memantau mereka.
"Itu yang sekarang kita sedang cari polanya, bagaimana supaya begitu mereka kembali, kita bisa terus monitoring," terang Suhardi.
Minta semua kementerian deteksi dini paham radikalisme
Suhardi Alius, mengimbau kepada seluruh kementerian dan lembaga agar melakukan deteksi sejak dini akan adanya paham radikalisme dan terorisme.
"Diharapkan masing-masing kementerian melakukan langkah asesmen lagi, sampai sejauh mana tingkat paparan ideologi radikalisme dan terorisme. Entah pegawainya, entah apanya," kata Suhardi.
Hal ini, menurutnya, agar masing-masing kementerian dan lembaga mengevaluasi diri. Salah satunya lembaga pendidikan.
Suhardi mengatakan, Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas menginstruksikan pembersihan lembaga pendidikan di Indonesia dari ideologi radikalisme dan terorisme.
"Kalau pendidikan kan khusus di Kementerian Pendidikan. Tapi kan ya tidak menutup kemungkinan paham-paham itu tidak hanya di pendidikan. Kementerian yang lain juga. Namanya juga ideologi dan pemahaman," terang Suhardi.
Ia nenyarankan agar Indonesia bisa Jepang memiliki kurikulum pendidikan perilaku sejak anak mengenyam bangku sekolah dasar. Seperti yang sudah diterapkan di Jepang.
"Di Jepang itu, dari kelas 2 SD mereka diajarkan berperilaku baik, etika menghadapi orangtua, guru, termasuk soal nasionalisasi dan itu tidak ditinggalkan. Kalau mereka hanya dikasih matematika saja, memang pintar, tapi nanti tidak punya moral," ucap Suhardi.
Reporter: Hanz Jimenez Salim
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menhan minta polisi, tentara dan hansip dilibatkan awasi 500 WNI pulang dari Suriah
Kebenaran WNI simpatisan ISIS yang ditahan Pasukan Kurdi belum bisa diverifikasi
Diduga terlibat kelompok ISIS, 1 WNI ditangkap di Malaysia
Polri tak ikut campur soal WNI ditangkap Malaysia diduga terlibat ISIS
Malaysia tangkap dua terduga ISIS, salah satunya WNI