Keponakan Setnov bantah barter uang lewat money changer
Dia kembali membantah menerima transfer dari Johanes Marliem, Direktur PT Biomorf Lone vendor penyedia AFIS pada proyek e-KTP. Sementara dalam persidangan sebelumnya terungkap Marliem mentransfer uang ke sejumlah rekening money changer.
Keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo menampik segala konfirmasi Majelis Hakim terkait transaksinya dengan Riswan alias Iwan, swasta money changer. Irvanto juga membantah menerima uang disinyalir terkait proyek e-KTP, melalui Muda Ihsan Harahap.
Berawal ketika Ketua Majelis Hakim Yanto mengonfirmasi permintaan Irvanto melakukan barter dolar Amerika dengan Riswan. Saat itu, keponakan terdakwa korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto, mengaku memiliki dolar Amerika di luar negeri dan ingin melakukan tarik tunai di Indonesia tanpa melalui transfer perbankan.
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
Irvanto pun membantah ada permintaan seperti itu.
"Pernah tidak anda sampaikan punya uang di luar negeri?" tanya Hakim Yanto kepada Irvanto saat menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (5/3).
"Enggak pernah yang mulia, saya enggak pernah punya uang di luar negeri. Jangankan di luar negeri, di sini saja saya tidak punya rekening dolar," ujar Irvanto.
Dia kembali membantah menerima transfer dari Johanes Marliem, Direktur PT Biomorf Lone vendor penyedia AFIS pada proyek e-KTP. Sementara dalam persidangan sebelumnya terungkap Marliem mentransfer uang ke sejumlah rekening money changer.
Uang tersebut kemudian bermuara ke Juli Hira, rekan Iwan sesama money changer. Total ada 3,5 juta dolar Amerika yang diterima Irvanto untuk kemudian disinyalir mengalir ke Setya Novanto.
"Jadi saksi yang bilang Iwan mau tukar dolar di luar negeri itu bohong?" konfirmasi Hakim.
"Kelihatannya complicated sekali yang mulia, bohong yang mulia. Saya merasa enggak melakukan itu," ujarnya.
Diketahui, Mantan Ketua DPR itu didakwa memperkaya diri sendiri 7,3 juta dolar Amerika. Penerimaan hasil korupsi yang diterima oleh Setya Novanto dari Johannes Marliem sebagai Direktur PT Biomor, vendor penyedia AFIS merek L1 pada proyek e-KTP.
Uang tersebut tidak serta merta ditransfer secara langsung kepada Novanto melainkan diputar melalui money changer dengan transaksi barter. Transaksi internasional itu kemudian ditampung oleh dua pihak yakni Irvanto Hendra Pambudi Cahyo; Direktur PT Murakabi Sejahtera, peserta lelang, dan Made Oka Masagung sebagai pemilik PT Delta Energy, dengan rincian sebagai berikut;
Melalui Made oka Masagung, seluruhnya berjumlah 3,8 juta dolar Amerika lewat rekening OCBC Center Branch atas nama OEM Investment, PT, Ltd. Kemudian kembali ditransfer sejumlah 1,8 juta dolar Amerika ke rekening Delta Energy, di Bank DBS Singapura, dan sejumlah 2 juta dolar Amerika.
Sedangkan melalui Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, keponakan Novanto, tercatat transaksi 19 Januari - 19 Februari 2012 seluruhnya berjumlah 3,5 juta dolar Amerika.
Sesuai dakwaan, mantan Ketum Golkar itu didakwa memperkaya diri sendiri sebesar 7,3 juta dolar Amerika serta jam tangan mewah merek Richard Mille seharga Rp 3,5 miliar.
Baca juga:
Emosi Fredrich Yunadi saat eksepsi ditolak hakim
Begini keponakan Setnov 'cuci' uang korupsi e-KTP via money changer
Kala Setya Novanto tertidur dalam sidang
Pertimbangkan masa tahanan Setnov, sidang korupsi e-KTP dikebut setiap hari
Sidang e-KTP, JPU KPK hadirkan keponakan Setnov & adik Gamawan jadi saksi