Kerangka manusia di Jembrana diduga tahanan saat penjajahan Jepang
Tak jauh dari lokasi temuan kerangka manusia, dulunya adalah markas tentara Jepang.
Temuan tulang belulang kerangka manusia di Pantai Pengambengan, Jembrana, Bali, membuka kembali kisah sejarah Indonesia di masa penjajahan. Kerangka manusia yang baru ditemukan beberapa hari lalu diduga sebagai korban tawanan Jepang yang dikubur massal.
"Peninggalan mercusuar berupa beton masih terlihat ada di tengah laut, itu dapat dilihat kalau air tidak pasang. Konon di sini dibangun mercusuar massa penjajahan jepang," kata Samsuri tokoh masyarakat desa Pengambengan Jembrana, Bali Sabtu (28/5).
-
Apa saja jenis wisata yang ditawarkan di Jepara? Jepara memiliki kekayaan berupa kerajinan kayu yang sangat terkenal di Indonesia. Selain itu, Jepara juga memiliki destinasi wisata alam yang sangat indah, terutama pantainya.Jepara juga memiliki torehan sejarah yang panjang, karena menjadi tempat lahir pahlawan nasional Indonesia yaitu R.A. Kartini.
-
Apa saja wisata di Jepara selain pantai yang bisa dikunjungi? Dengan luas lebih dari 24 kilometer persegi, Jepara setidaknya memiliki banyak wisata selain pantai yang menarik untuk dikunjungi.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Apa itu Jaran Kepang? Asal usul Jaran Kepang adalah salah satu seni pertunjukan yang berkembang di berbagai daerah di Jawa, termasuk Malang.
-
Kapan tepatnya Situ Gintung jebol? Lima belas tahun lalu, tepatnya 27 Maret 2009 jadi hari yang menyeramkan bagi warga Perumahan Cirendeu Permai, sebagian Kampung Poncol dan Kampung Gintung, Kota Tangerang Selatan.
-
Dimana lokasi wisata pantai yang terkenal di Jepara? Tempat-tempat wisata di Jepara bahkan sudah terkenal sampai di seluruh penjuru negeri, terutama wisata pantainya.
Dia menuturkan, tak jauh dari lokasi temuan kerangka manusia, dulunya adalah markas tentara Jepang yang bertugas menjaga mercusuar. Di zaman penjajahan Jepang, banyak warga Jembrana yang dianggap membangkang hingga akhirnya ditawan oleh tentara Jepang di markas itu. Sejak ditahan hingga berakhirnya masa penjajahan Jepang, tidak diketahui nasib para tawanan yang tak terhitung jumlahnya.
"Jadi kami yakin itu kerangka tawanan tentara Jepang yang dibunuh dan dikubur di pesisir pantai ini. Kalau korban Gestok setahu saya ada di pesisir patai Baluk," yakinnya.
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra mengaku belum bisa memastikan apakah kerangka manusia yang ditemukan itu merupakan bukti penyiksaan di zaman Jepang atau Gestok.
"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis. Jika hasil pemeriksaan medis sudah keluar kemungkinan baru bisa diketahui usia kerangka tersebut," tutupnya.
Warga sekitar lokasi juga tidak pernah mengetahui perihal kuburan di dekat tempat tinggal mereka. Selama ini warga hanya mengetahui cerita dari para tetua. Cerita penjajahan dan penyiksaan zaman Jepang yang turun temurun dijelaskan.
(mdk/noe)