Keraton Yogyakarta Pecat Abdi Dalem yang Terlibat Pelecehan Seksual
Keraton Yogyakarta Pecat Abdi Dalem yang Terlibat Pelecehan Seksual.
Keraton Yogyakarta menindak tegas seorang abdi dalemnya yang berinisial SW (68). Tindakan tegas ini diambil Keraton Yogyakarta karena SW diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi berinisial MDA di Alun-alun utara pada Minggu (10/11).
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono yang merupakan Pengageng Kawedanan Hageng Panitrapura atau Sekjen Keraton Yogyakarta menyampaikan bahwa tindakan tegas yang diambil adalah memecat SW dari abdi dalem.
-
Kapan Bregada Keraton Yogyakarta bertempur melawan VOC? Salah satunya adalah pertempuran Keraton Yogyakarta melawan VOC di Jenar pada tahun 1951.
-
Apa yang dimaksud dengan "Abhimantrana" dalam pameran Keraton Yogyakarta? Dilansir dari Jogjaprov.go.id, pameran ini mengangkat istilah “Abhimantrana” yang berarti upacara, doa-doa, dan pepujian.
-
Bagaimana pembangunan Segarayasa di Keraton Yogyakarta? Selain itu di danau buatan itu terdapat terowongan bawah tanah dan masjid bawah tanah.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa saja yang diciptakan oleh KRT Wiroguno untuk Keraton Yogyakarta? Sebagai seorang seniman, KRT Wiroguno telah berjasa besar bagi Keraton Yogyakarta. Semasa hidupnya ia menciptakan lebih dari seratusan gending, merancang kostum Langendriya, menggeluti foto painting hitam putih, dan berbagai kesenian lainnya. Berkat berbagai hal tersebut, layak rasanya apabila ia disebut sebagai salah satu seniman besar Keraton Yogyakarta.
-
Kenapa Segarayasa di Keraton Kerta dibangun? Mengutip Facebook Sejarah Jogyakarta, Babad Momana mencatat bahwa pada tahun 1637 Sultan Agung telah memberi perintah untuk membangun bendungan di Kali Opak. Sementara dalam Babad Sangkala dicatat bahwa pada tahun 1643 pembangunan danau tersebut tidak hanya menggunakan tenaga masyarakat keraton, namun juga menggunakan unsur tenaga prajurit.
Puteri kedua Raja Keraton Yogyakarta ini menegaskan jika dirinya telah berkoordinasi dengan pengageng (pemimpin) tempat SW bertugas maupun dengan Tepas Perintah Ageng.
"Dari Keraton kita menindak tegas. Saya sudah koordinasi dengan pengagengnya sama Tepas Perintah Ageng untuk berkas-berkas beliau kan ada konsekuensinya," ujar GKR Condrokirono di Bale Raos, Selasa (12/10).
GKR Condrokirono pun akan menyerahkan sepenuhnya permasalahan dugaan pelecehan sesuai hukum yang berlaku. GKR Condrokirono pun akan mempercayakan penanganan kasus dugaan pelecehan itu kepada kepolisian.
Kronologi
Sebelumnya, Sekretaris Forum Komunikasi Alun-alun Utara (FKKAU), Krisnadi mengatakan pria yang diduga abdi dalem tersebut diamankan pada Minggu (10/11). Ketika diamankan, pria berinisial SW tersebut mengenakan baju peranakan yang identik dengan busana abdi dalem.
"Awalnya sekitar pukul 22.10 ada tiga mahasiswi di tengah Alun-alun. Seseorang yang terduga abdi dalem itu datang dan lalu terlibat obrolan yang tiba-tiba menjurus ke hal porno. Sambil merayu mendekati salah satu mahasiswi dan mencoba memegang tangan mahasiswi berinisial SA (20),"ujar Krisnadi saat dihubungi.
Saat dipegang tangannya, SA pun menepisnya. Setelahnya SW pun mencoba mendekati dua mahasiswi lainnya yaitu E (21) dan MDA (19) yang berjalan di belakang SA.
"Terduga abdi dalem mendekati mahasiswi MDA dan ngobrol terus menarik tangan mahasiswi MDA, dipaksa memegang kemaluan oknum terduga abdi dalem," ungkap Krisnadi.
Krisnadi menjelaskan MDA pun kemudian lari ke arah dua temannya. Ketiganya pun kembali ke Pendopo Lawas tempat mereka parkir kendaraan bermotornya.
"Korban terus menangis lalu diantar ke pos pam budaya oleh tukang parkir. Oleh teman-teman FKAAU, mencari keberadaan pelaku. Pelaku pun kemudian diamankan ke pos FKAAU dan diserahkan ke Polsek Gondomanan," ucap Krisnadi.
(mdk/eko)